News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Masih Gali Keterangan Sejumlah Saksi Proses Kasus Dugaan Berita Bohong Haikal Hassan

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekjen Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (23/12/2020). Kedatangannya untuk diperiksa terkait pengakuan dirinya yang mimpi bertemu dengan Rasulullah SAW, namun karena dirinya reaktif Covid-19 saat dilakukan pemeriksaan rapid test antibodi, Haikal Hasan batal dimintai klarifikasi hingga ada hasil swab PCR negatif Covid-19. Tribunnews/Herudin

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya masih belum merampungkan penyelidikan dan tahap klarifikasi terkait laporan perkara dugaan penyebaran berita bohong yang menyeret Sekjen Habib Rizieq Shihab Center, Haikal Hassan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan saat ini pihak kepolisian masih melangsungkan penyelidikan dan tahap klarifikasi kepada saksi-saksi terkait.

"Belum, masih penyelidikan, masih klarfikasi kepada saksi-saksi yang ada," kata Yusri kepada wartawan, Selasa (5/1/2021).

Yusri sendiri belum mengetahui pasti ada berapa banyak saksi yang akan dipanggil dan diperiksa terkait laporan dugaan penyebaran berita bohong itu.

Baca juga: Haikal Hassan Dipanggil Polisi Karena Mimpi, Legislator PKS Sebut Itu Upaya Kriminalisasi Ulama

"Nanti saya cek lagi," katanya

Sebelumnya Haikal Hassan sudah menjalani undangan klarifikasi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (28/12/2020).

Ia dicecar 20 pertanyaan oleh penyelidik.

Haikal Hassan dilaporkan ke polisi atas tudingan menyebarkan berita bohong. Laporan polisi itu tertuang pada nomor bukti laporan polisi TBL/7433/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ.

Baca juga: Ditanya Polisi Bukti Mimpi Bertemu Rasul, Haikal Hassan: Waktu Bermimpi, Saya Nggak Bawa Handphone

Husein Shihab selaku pelapor, mengatakan Haikal Hassan mengumbar cerita yang bersangkutan bermimpi bertemu Rasulullah SAW dalam pemakaman enam orang laskar FPI.

Kata dia, tujuan pelaporan ini tak lain untuk memberi efek jera agar orang yang memimpikan Rasulullah tidak mempublikasikannya ke masyarakat karena dapat menyesatkan, apalagi sengaja menyematkan unsur politik di dalamnya.

Baca juga: Penuhi Panggilan soal Mimpi Bertemu Rasul, Haikal Hassan Sambangi Polda Metro Jaya

Husein juga menilai ceramah yang dilakukan Haikal Hassan seolah menggiring opini publik dengan menyebut enam orang laskar FPI yang tewas itu meninggal dalam keadaan syahid.

"Kita itu ingin mencegah saja dan memberikan efek jera supaya orang yang bermimpi Rasulullah itu tidak semena-mena dipublikasikan ke masyarakat. Karena itu akan multitafsir dan menyesatkan kalau ternyata dipolitisir atau ada unsur-unsur politiknya dan kepentingannya disitu. Itu kan berbahaya," kata Husein.

Husein melaporkan Haikal Hassan dengan jerata Pasal 28 ayat 2 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dan atau Pasal 156 huruf A KUHP dan atau Pasal 14-15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Haikal Hasan beri keterangan kepada polisi

Sekjen Habib Rizieq Shihab Center, Haikal Hassan menjelaskan soal klarifikasi yang diberikan kepada polisi terkait  pernyataan 'mimpi bertemu Rasulullah'.

Ada 20 pertanyaan lebih yang diajukan kepadanya soal pernyataan tersebut.

"Saya ditanya apa bukti Haikal Hassan bermimpi (bertemu) dengan Rasulullah. Bermimpi berjumpa dengan Rasulullah apa buktinya? Siapa yang bisa jawab bukti?" kata Haikal Hassan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (28/12/2020).

Baca juga: Penuhi Panggilan soal Mimpi Bertemu Rasul, Haikal Hassan Sambangi Polda Metro Jaya

Haikal mengingat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Namun, menurut Haikal, pertanyaan soal bukti mimpi bertemu Rasulullah yang paling lucu.

"Yang paling lucu adalah apa bukti Haikal Hassan bermimpi berjumpa dengan Rasulullah. Bagaimana cara buktinya? Waktu saya bermimpi saya enggak bawa handphone," pungkasnya.

Diketahui, Haikal Hassan hari ini memenuhi panggilan klarifikasi di Polda Metro Jaya.

Kedatangannya untuk menjelaskan soal pernyataannya yang bermimpi bertemu Rasulullah.

Haikal tiba sekira pukul 9.30 WIB di Mapolda Metro Jaya bersama pengacaranya, Toni Singarimbun.

Sesuai dengan prosedur protokol kesehatan, sebelum menjalani pemeriksaan, Haikal akan menjalani tes Covid-19, setelah sebelumnya dirinya dinyatakan reaktif dan batal menjelani klarifikasi.

Toni mengatakan Hakal siap memberikan keterangan kepada polisi soal dugaan kasus yang menimpanya.

"Beliau bicara itu dalam rangka memberikan nasihat kepada keluarga, bukan kepada Muannas bukan kepada Husin kan," kata Tonin saat dikonfirmasi, Senin (28/12/2020).

Sebelumnya, Haikal Hassan sempat dinyatakan reaktif Covid-19 setelah menjalani rapid test antibodi sebelum menjalani klarifikasi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (23/12/2020). 

Diketahui, Haikal Hassan sedianya menjalani pemeriksaan untuk klarifikasi terkait cerita 'mimpi bertemu Rasulullah SAW'. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus membenarkan yang bersangkutan reaktif Covid-19 dan kemudian dirujuk ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Saat dilakukan swab rapid antigen ternyata hasilnya non reaktif, namun polisi tidak mau mengambil resiko sehingga melakukan tes PCR. 

"Kita lanjutkan SOP selanjutnya melakukan swab rapid antigen, yang bersangkutan nonreaktif.

Tetapi untuk lebih meyakinkan lagi, karena untuk dilakukan pemeriksaan demi keamanan petugas, berkoordinasi dengan yang bersangkutan, kemudian kita rujuk ke RS Polri untuk dilakukan PCR test lagi di sana," ujar Yusri, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (23/12/2020).

Namun, keesokan harinya, ketika sudah menjalani tes swab, Haikal Hassan negatif Covid-19.

"Kita lakukan PCR, Alhamdulillah hasilnya sudah keluar, negatif," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Mapolda, Jakarta, Kamis (24/12/2020).

Meski begitu, Haikal Hassa tetap diminta untuk melakukan isolasi mandiri sebelum kembali menjalani pemeriksaan atas kasusnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini