TRIBUNNEWS.COM, CISARUA - Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan bencana alam banjir bandang di Gunung Mas, Kecamatan Cisarua kemarin baru pertama kali terjadi.
Untuk mengetahui penyebab banjir bandang tersebut, Pemkab Bogor tengah melakukan investigasi.
“Kami belum bisa menyimpulkan penyebabnya, apakah karena penggundulan hutan atau erosi,” kata Ade saat meninjau Posko Kesehatan dan Pengungsian korban banjir bandang di Kampung Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Rabu (20/1/2021).
“Kita investigasi terlebih dahulu. Apakah ada penggundulan atau tidak,” paparnya.
Baca juga: Banjir Bandang di Puncak: Muncul Ikan Jumbo, Air Sungai Bendung Katulampa Berwarna Hitam Pekat
Menurut politisi PPP ini, kejadian air membawa material yang sangat banyak ke sungai sehingga tidak dapat ditampung dan luber kemana-mana harus diteliti.
Untuk recovery wilayah, pihaknya sedang melakukan koordinasi.
“Untuk lumpur dan material sudah dibersihkan oleh tim dari Unsur BPBD, Damkar, PUPR, TNI, Polri, Satpol PP, Tagana, Ormas, Siskomdes Tugu Selatan dan lainnya,” jelasnya.
“Saya juga minta agar Desa Tangguh Tahan Bencana (Destana) untuk diaktifkan kembali, agar dapat bersiaga dengan Tagana di titik yang kira-kira rawan bencana,” imbuh Ade.
Berdasarkan data saat ini ada sekitar 400 lebih KK yang tedampak, mulai dari rusak berat, ringan, sedang.
Untuk bantuan bagi para korban tersedia cukup mulai dari makanan, pakaian, susu, pampers dan lainnya serta fasilitas makan siang dan malam.
“Saya lihat pengungsi ditempatkan di villa yang berada di area Gunung Mas, dalam kondisi yang sangat aman dengan protokol kesehatan,” ungkap Ade.
Dia juga telah mengecek ke Posko Kesehatan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.
“Alhamdulilah mereka sehat hanya ada sedikit pusing karena kehujanan. Secara keseluruhan kondisi para pengungsi aman,” tegas Ade Yasin.
Dia menambahkan tidak diperlukan penanganan khusus atau trauma healing bagi korban terdampak khususnya anak-anak.