TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kisah Aisyah, gadis berusia 10 tahun yang hidup sebatang kara menuai haru. Banyak kalangan kini mau mengadopsi Aisyah yang harus hidup sebatang kara setelah ditinggal pergi oleh ibunya, Rina Darmakusumah (44) yang wafat akibat Covid-19 Sabtu (16/1) pekan lalu.
Orang-orang yang ingin mengadopsi Aisyah semuanya berasal dari kalangan yang secara finansial menengah ke atas. Ada pengusaha, dokter, pejabat, hingga yayasan keagamaan.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Tandon Ciater Tangerang Selatan, dokter Suhara Manulang. "20 lebih yang mau adopsi Aisyah. Dari pengusaha, dokter, pejabat. Yayasan-yayasan keagamaan ada juga," ucap dokter Suhara kepada Tribun Network di RLC Tangerang Selatan, Rabu (20/1).
"Kelihatan masyarakat ada para tokoh, ada yayasan juga. Kebanyakan yang mau mengadopsi Aisyah ini dari golongan menengah ke atas secara finansial. Saya kira mereka terpanggil," sambung dokter Suhara.
Selain itu, ada juga pihak yang mengklaim sebagai anggota keluarga Aisyah. Namun dokter Suhara mengatakan pihaknya harus hati-hati dan memeriksa kembali, benar tidak yang menghubungi adalah anggota keluarga Aisyah."Menurut staf saya ada anggota keluarga yang sudah menghubungi. Tapi terus terang saya harus hati-hati," ujar dokter Suhara.
Dokter Suhara mengungkapkan, Aisyah kemungkinan baru bisa keluar dari RLC sekira 10 hari atau 13 hari lagi. Keputusan memulangkan Aisyah bergantung pada perkembangan kondisi kesehatannya. Selain itu pihak RLC akan menyerahkan Aisyah kepada Dinas Sosial Pemerintahan Kota Tangerang Selatan. Alasan utamanya yaitu Aisyah telah hidup sebatang kara.
Baca juga: Twitter Kunci Akun Kedubes AS di China Karena Membela Kebijakan China Terhadap Muslim Uighur
"Kalau yang normal langsung pulang ke rumah, karena Aisyah tidak ada keluarganya, artinya saya harus serahkan dulu ke pemerintah, dalam hal ini dinas sosial. Agar dinas sosial memfasilitasi atau melakukan mediasi dengan pihak keluarga," jelas dokter Suhara.
Terbiasa Hidup Mandiri
Dokter Suhara mengungkapkan, sosok Aisyah adalah pribadi yang terbiasa hidup mandiri. Dokter Suhara memperkirakan, kemungkinan Aisyah Terbiasa hidup mandiri lantaran selama ini hanya hidup berdua dengan ibunya. "Mungkin sudah terbentuk, biasa mandiri, biasa hidup berdua dengan ibunya," katanya.
"Saya terharu juga, bahwa pada umur 10 tahun dia hidup sebatang kara. Inilah satu kondisi kehidupan. Tapi bersyukurlah ada kepedulian tetangganya dan masyarakat," sambung dokter Suhara.
Baca juga: Update Corona di Indonesia 20 Januari 2021: Satgas Pantau 79.418 Suspek Covid-19
Dokter Suhara mengungkapkan, kondisi kamar Aisyah berbeda dari kondisi kamar pasien Covid-19 lainnya yang dikarantina di RLC. Bukan perbedaan pada bentuk dan fasilitas, melainkan, di meja Aisyah ada begitu banyak bahan pokok yang dikirimkan masyarakat.
"Dilihat saya ke kamar dia, saya senangnya begini, itu ada meja, di atas meja itu numpuk ada susu atau apa (kebutuhan pokok) saya tahu itu kiriman (dari yang peduli)," ucap dokter Suhara.
"Ada yang peduli langsung mengirim makanan untuk Aisyah. Beda dengan meja yang lain," sambung dokter Suhara.
Dokter Suhara menambahkan, berdasarkan perkembangan pemeriksaan pada Kamis sore kemarin, Aisyah kini telah lebih baik. Aisyah sudah dapat mengobrol dengan biasa.Menurutnya, perkembangan kondisi psikis Aisyah ini sangat baik. Ia menduga Aisyah didewasakan oleh keadaan."Aisyah sudah dapat ngobrol biasa saja, didewasakan karena situasi dia," ujar dokter Suhara.
Dokter Suhara memastikan RLC Tangerang Selatan akan tetap mengawal, memantau, mengawasi Aisyah supaya sembuh dari Covid-19. Selanjutnya penanganan kepada Aisyah akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
Baca juga: Aisyah yang Tegar dan Selalu Ceria
"Pemerintah Tangsel juga akan tetap menangani kebutuhan beliau (Aisyah). Biar Aisyah dengan kejadian ini bisa menginspirasi banyak orang bahwa Covid-19 itu siapapun bisa terkena. Tapi mari pada saat siapapun tertular kita bantu, saya kira itu," ujarnya.
"Ini pelajaran di antara kita, tapi jangan saling menjauh. Ada cara kita membantu mereka yang sedang tertular Covid-19," sambung dokter Suhara.