TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur melakukan penyemprotan disinfektan guna memutus penularan Covid-19.
Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan hingga kini sebanyak 13.502 lokasi telah disemprot disinfektan oleh pihaknya.
Jumlah tersebut akumulasi penyemprotan sejak 14 Maret 2020 hingga 31 Januari 2021 yang dilakukan berdasar permintaan warga hingga instansi pemerintah.
"Kalau permintaan memang ada banyak dari warga, terlebih wilayahnya (permukiman) ada (warga) yang terkonfirmasi Covid-19," kata Gatot di Matraman, Jakarta Timur, Minggu (31/1/2021).
Baca juga: Langgar PPKM, Tiga Kafe di Bekasi Dipasang Police Line, Disegel Selama 3 Hari
Dalam penyemprotan itu warga awalnya bersurat atau menghubungi jajaran Damkar Jakarta Timur terdekat sesuai domisili meminta penyemprotan disinfektan.
Kini setiap harinya kegiatan penyemprotan disinfektan yang dilakukan jajaran Damkar Jakarta Timur berkisar lebih dari 50 lokasi, tersebar di 10 Kecamatan.
"Untuk di permukiman warga yang padat anggota sprayer dan motor sehingga bisa menjangkau masuk ke gang-gang. Untuk penyemprotan di jalan protokol kita menggunakan mobil pompa," ujarnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Nilai PPKM Tidak Efektif, Satgas Covid-19 Ungkap Penyebabnya
Gatot menuturkan dalam setiap kegiatan penyemprotan disinfektan jajarannya mengenakan alat perlindungan diri (APD) lengkap sebagaimana tenaga kesehatan.
Tujuannya mengurangi risiko anggota terpapar Covid-19 saat bertugas menyemprot disinfektan di lokasi zona merah dan lokasi terkait pasien Covid-19.
"Walaupun melakukan penyemprotan disinfektan kami tetap 24 jam stand by dan siaga penuh untuk semua pelayanan masyarakat yang membutuhkan bantuan. Baik terkait laporan kebakaran dan permintaan evakuasi," tuturnya.
Baca juga: Klaster Corona di Panti Sosial, DPRD DKI Minta Dinsos Perketat Aspek yang Sebabkan Penularan
Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan penambahan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 warganya bisa mencapai 500 per hari.
Dari penambahan kasus itu, klaster perumahan kini mendominasi dibandingkan klaster lain karena belum semua warga patuh protokol kesehatan.
"Sekarang yang tinggi di Jakarta timur klaster-klaster perumahan. Kita nggak tahu orangtuanya keluar, interaksi di mana pulang dia peluk anak istrinya akhirnya jadi klaster," kata Anwar
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Banyak Klaster Perumahan, Personel Damkar Jakarta Timur Kebanjiran Permintaan Semprot Disinfektan,