Rinciannya, Rp 360 miliar dibayar untuk Commitment Fee Formula E tahun 2020 yang dibayar pada Desember 2019 dan Rp 200 miliar sisanya untuk Commitment Fee Formula E 2021.
"Saya berharap gubernur mau menjawab itu, sembari kita semua tabayyun. Saya yakin pak Anies pasti punya alasan kuat dan akan memberikan klarifikasi," ucapnya, Jumat (29/1/2021).
Menurutnya, langkah Pemprov DKI yang hanya mengumumkan penundaan ajang balap Formula E di Jakarta tahun ini dirasa masih menimbulkan tanda tanya besar.
Terlebih, uang miliaran yang disetorkan Anies tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Pemprov tidak bisa hanya menginformasikan penundaan penyelenggaraan, dan menjamin Comitment Feenya tidak hangus," ujarnya dalam keterangan tertulis.
"Sebab rakyat butuh kepastian angka, dan statusnya bagaimana," tambahnya menjelaskan.
Terlebih pengumuman penundaan itu hanya disampaikan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku BUMD yang ditunjuk sebagai penyelenggara Formula E di Jakarta.
Politisi muda PAN ini pun berharap, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyampaikan dan menjelaskan secara langsung ihwal penundaan ini.
"Lebih bijak kalau Gubernur yang langsung klarifikasi saja, jawab pertanyaan publik dengan data dan fakta. Jangan sampai rakyat hanya menerka-nerka, akhirnya timbul hoaks," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Anies Diminta Klarifikasi Anggaran Formula E Rp 560 M, PDIP: Terbukalah, Biar Tak Jadi Isu Negatif