News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PDIP Ragukan Kredibilitas Organisasi yang Beri Penghargaan ke Anies Sebagai Pahlawan Transportasi

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai hadiri rapat paripurna di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2020).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDIP Gilbert Simanjuntak meragukan kredibilitas Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI), selaku pihak pemberi penghargaan pahlawan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Adapun nama Anies masuk dalam jajaran 21 pahlawan dalam 21Heroes2021 lantaran dianggap berhasil membangun transportasi ramah lingkungan yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.

"Saya merasa ada yang ganjil soal lembaga TUMI ini, karena tidak jelas. Kredibilitasnya juga saya ragukan," ucapnya, Sabtu (6/2/2021).

Selain itu, anggota Komisi B DPRD DKI turut mempertanyakan kriteria dari pemberian penghargaan itu sehingga nama Anies sejajar dengan CEO SpaceX dan Arsitek Produksi Tesla Elon Musk hingga Wali Kota Paris Anne Hidalgo yang juga masuk daftar tersebut.

"Perlu kejelasan kriteria TUMI tersebut dan transparansi (penilaian) seperti apa," ujarnya saat dikonfirmasi.

Baca juga: Mengenal TUMI, Lembaga yang Nobatkan Anies Jadi Pahlawan Transportasi

Keraguan ini disampaikan Gilbert lantaran merasa tak ada perkembangan berarti yang dilakukan Anies selama ini di bidang transportasi.

Integrasi transportasi umum lewat program JakLingko yang menjadi unggulan Anies pun dinilai belum mampu memberikan dampak positif pada perbaikan transportasi publik di ibu kota.

"Sejauh ini tidak ada yang bermakna di bidang transportasi, seperti yang kami evaluasi di Komisi B," ujarnya.

Di masa pandemi Covid-19 ini, Gilbert menilai, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu justru membuat kebijakan yang keliru.

"Kebijakan ganjil genap mobil (di masa pandemi Covid-19) malah membuat warga pindah ke transportasi publik yang diikuti peningkatan kasus Covid-19, dimana 70 persen merupakan pengguna angkutan publik," kata dia.

Belum lagi kebijakan yang sempat diwacanakan Anies, seperti sepeda masuk tol hingga ganjil genap bagi kendaraan bermotor yang dinilai malah merugikan masyarakat kalangan menengah ke bawah.

"Jadi kebijakan Anies di bidang transportasi sebagian besar tidak tepat, sehingga jadi aneh kriteria penghargaan ini," tuturnya.

Apa itu TUMI?

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini