Pihaknya juga akan memberikan sanksi sesuai kode etik polisi.
"Kami akan menindak pelaku dengan tegas, akan melakukan penegakan hukum yang berkeadilan. Kami akan mengambil langkah cepat agar tersangka dapat segera diproses secara pidana."
"Berseiring hal tersebut, tersangka akan kami akan proses secara kode etik sampai dengan hukuman dinyatakan tidak layak menjadi anggota Polri," jelas Fadil.
Saat ini, kepolisian masih mendalami kasus ini bersama dengan Pangdam Jaya.
Dipicu Tagihan Minuman Keras
Dikutip dari Tribun Jakarta, Kasus tewasnya anggota TNI karena ditembak di sebuah kafe viral di media sosial.
Salah satu yang memposting informasi itu yakni akun Instagram @cetul.22
Dalam foto yang dipostingnya terlihat lokasi diduga tempat kejadian perkara (TKP) sudah dipasangi garis polisi.
Dua anggota TNI juga terlihat di dalam foto tersebut.
Dalam keterangan unggahan itu, dijelaskan bahwa lokasi penembakan terjadi di sebuah kafe seberang Ramayana Cengkareng.
Sementara itu, dari informasi yang beredar di kalanga wartawan, diduga kasus penembakan ini dipicu karena pelaku tak mau membayar minuman yang di pesannya di kafe tersebut.
Awalnya, pelaku datang ke kafe tersebut bersama rekannya dini hari tadi sekira pukul 02.00 WIB.
Di sana, pelaku memesan sejumlah minuman.
Hingga kafe mau tutup, pelaku masih berada di sana dan diberikan tagihan pembayaran sebesar Rp 3,3 juta oleh karyawan kafe.
Namun, pelaku disebut tak mau membayar hingga terjadi cekcok dengan korban yang berujung pada penembakan.
(Tribunnews.com/Shella)(Tribun Jakarta/Elga)