News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Berantai di Bogor

Selain Rian Bogor, Ini 6 Pembunuh Berantai yang Pernah Hebohkan Indonesia

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka MRI (21) pelaku pembunuhan 2 perempuan muda di Bogor menunjukan wajah tenang saat digiring petugas di Mapolres Bogo, Kamis (11/3/2021).

Pengadilan Negeri Depok memvonis hukuman mati bagi Ryan pada 6 April 2009. Upaya banding dan kasasi atas vonis itu ditolak. Sampai saat ini, ia belum dieksekusi mati.

2. Baekuni alias Babe

Seorang anak berumur 9 tahun menghilang di Jakarta. Orang tua anak itu pun mengadukan hal ini pada polisi.

Anak itu belakangan ditemukan dalam kondisi tewas terpotong-potong pada 8 Januari 2010.

Polisi akhirnya menangkap Baekuni di pondokan Gang Masjid Haji Dalim, Pulogadung, Jakarta Timur. Laki-laki asal Magelang, Jawa Tengah ini pernah mengalami penyodoman oleh seorang preman saat menjadi gelandangan di Jakarta.

Babeh Baekuni (Via Grid.id)

Peristiwa tragis ini membuatnya mengidap pedofilia, hasrat seksual menyimpang pada anak. Babe juga menjadi penderita nekrofilia situasional, hasrat seksual pada mayat dalam kondisi tertentu.

Babe ternyata kerap melakukan sodomi pada anak jalanan sejak 1993. Korban berumur di kisaran 4 hingga 14 tahun.

Penyelidikan polisi juga menemukan, Babe telah membunuh 14 anak jalanan. Empat orang korban di antaranya juga dimutilasi oleh Babe.

Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim) memutuskan vonis penjara seumur hidup kepada Baekuni. Mahkamah Agung telah menguatkan putusan ini dan vonis itu telah berkekuatan tetap.

3. Tiga Pembunuh

Muhammad Delvi, Supiyan Herman, dan Dita Desmala Sari adalah tiga pembunuh berantai yang menewaskan 7 orang pada 2013-2014 di Siak, Provinsi Riau.

Pelaku masing-masing berusia 17 tahun, 25 tahun dan 17 tahun saat melakukan kejahatannya. Delvi adalah mantan suami Dita. Sementara, Supiyah adalah teman Delvi.

Motif pembunuhan ini adalah menjadikan korbannya sebagai tumbal. Lima dari 7 korban adalah anak berusia 5-10 tahun. Sementara, seorang korban lain berusia 40 tahun penderita keterbelakangan mental dan korban terakhir berusia 19 tahun.

Delvi awalnya melakukan kejahatannya sendiri. Lalu, ia mengajak Dita yang saat itu masih menjadi istrinya. Dita membantu Delvi melakukan 3 pembunuhan lainnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini