"Jadi tidak tembus sehingga perlu dilakukan operasi (pengangkatan proyektil)," ia menambahkan.
Baca juga: Dalang Pencurian Bahan Material Rumah Mewah di Kedoya Berhasil Ditangkap
Ia tidak membeberkan apakah peluru yang digunakan pelaku adalah peluru tajam atau tidak, begitu juga ada atau tidaknya nomor seri pada amunisi.
Joko menambahkan, peluru tersebut diduga ditembakkan dari jarak jauh karena daya rusak proyektilnya sudah berkurang.
"Tekanannya (daya tembakan) cukup rendah. Untuk warga di sekitar TKP kami mengimbau untuk tetap tenang, tidak perlu merasa takut. Karena semua kita tangani, kita akan ungkap," ujarnya.
Kronologi Penembakan Kader Jumantik
Anah (41), kader juru pemantau jentik (Jumantik) jadi korban penembakan peluru nyasar.
Korban merupakan warga Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Kader Jumantik warga RT 09/RW 09 itu kena peluru nyasar saat hendak mengontrol jentik nyamuk di permukiman warga pada Rabu (24/3/2021) sekira pukul 10.20 WIB.
Zul Zetri (51) saksi mata, mengatakan petaka yang menimpa Anah, bersama dua kader Jumantik lainnya terjadi saat mereka hendak masuk ke klaster perumahan di Jalan Kampung Baru I.
"Pas kejadian itu saya baru mau keluar rumah," ucap Zul mengawali ceritanya saat ditemui di Jakarta Timur, Jumat (26/3/2021).
"Tiba-tiba korban itu teriak depan pagar. Teriak 'tolong saya, tolong saya, saya tertembak' begitu," imbuh dia.
Mendadak banyak darah mengucur darah paha kanan belakang Anah.
Refleks, Zul pun bergegas menolong korban.
Kala itu Anah yang sedang hamil muda sudah merintih kesakitan.