TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak turut angkat bicara soal polemik pembangunan tugu sepeda di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.
Gilbert mengatakan, pembangunan tugu sepeda tersebut hanyalah untuk kepentingan hobi dan sekelompok orang saja.
Bukan untuk rakyat yang tengah sengsara di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Saya menjadi terkesan ini hanya kepentingan untuk hobi, mumpung sedang ada kelompok ini dan sedang dalam kelompok itu."
"Ya sudah kesannya hanya untuk kepentingan sekelompok orang bukan untuk rakyat yang sedang sengsara begini di tengah Covid-19," kata Gilbert dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (12/4/2021).
Baca juga: Pro Kontra Tugu Sepeda di Jakarta: Diprotes PSI Tapi Didukung Warga, Asal Ada Perluasan Jalur Sepeda
Selain itu, menurut Gilbert pembangunan tugu sepeda ini juga bukanlah sebuah prioritas.
Karena APBD DKI Jakarta saat ini telah diambil untuk dana bantuan sosial.
Sehingga tidak ada pembangunan yang sifatnya untuk kepentingan rakyat.
"Saya kira tugu sepeda itu sesuatu yang tidak prioritas. Apalagi di situasi pandemi begini, kemudian APBD saja diambil untuk bansos dan kemudian tidak ada pembangunan yang untuk kepentingan rakyat."
"Termasuk juga kemarin APBD diambil sampai 5 triliun rupiah. Dan kita sekarang menganggarkan 5 triliun untuk pandemi ini, walaupun belum diambil semua," ungkapnya.
Baca juga: Habiskan Dana Rp 800 Juta, Pembangunan Tugu Sepeda Dikritik Komunitas Sepeda dan Legislator
Jadi Beban Bukan Ringankan APBD DKI Jakarta
Gilbert menuturkan jika pembangunan tugu sepeda di jalan protokol ibu kota ini juga menjadi aneh.
"Tugu sepeda di jalan protokol di ibu kota itu menjadi aneh. karena tugu itu kan fungsinya untuk mengingat, sesuatu yang legendaris untuk menghormati seseorang yang berjuang untuk bangsa, yang patriotik," tuturnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan jika pembangunan tugu sepeda ini malah menjadi beban dan bukan meringankan APBD DKI.
Baca juga: Pemprov DKI Bangun Tugu Sepeda di Jalan Sudirman, Anggarannya Rp 800 Juta
"Kalau dibuat Tugu Sepeda di Jogja masih masuk akal. Tapi di Jakarta, Tugu Sepeda. Saya melihat anggaran DKI dipakai untuk membuat jalur sepeda segala macem, memang malah jadi beban, bukan meringankan APBD DKI," ujar Gilbert.
Menurut Gilbert, dana Rp 800 juta yang digunakan untuk membangun tugu sepeda ini juga terbilang fantastis.
Baca juga: Tata Kawasan Stasiun Gondangdia, Dishub DKI Uji Coba Sistem Lalin Satu Arah
Minta Bangun Tugu di Tempat Lain hingga Imbauan ASN DKI untuk Bersepeda Setiap Hari
Perlu diketahui di Jalan Sudirman sudah ada tugu lain yakni Tugu Jenderal Sudirman.
Gilbert pun mengatakan jika dengan alasan kreativitas seniman pembuatan tugu ini tidak harus di jalan protokol ibu kota.
"Kalau mau membuat tugu di Jalan Sudirman kan sudah ada Tugu Jenderal Sudirman di situ. Kalau katanya kemudian untuk kreativitas seniman, tidak di jalan raya."
"Kan ada tempat, TMII, Taman Ismail Marzukie, kemudian itu juga belum diisi masih sedang dibangun. Banyak tempat-tempat yang lebih cocok lah untuk kreatifitas seniman," ucapnya.
Namun jika tugu sepeda ini tujuannya adalah menggerakkan masyarakat agar mau bersepeda, Gilbert memberikan saran agar ASN DKI bisa bersepeda setiap hari.
"Saya kira ini kalau tujuannya untuk menggerakkan masyarakat untuk bersepeda yan suruh aja ASN DKI untuk bersepeda setiap hari. Jangan hal-hal seperti ini dibuat seakan-akan untuk legasi. Ini legasi yang tidak menyentuh hati rakyat, hanya untuk menyentuh sekelompok saja," pungkasnya.
Baca juga: Pemprov DKI Bangun Tugu Sepeda di Jalan Sudirman, Anggarannya Rp 800 Juta
Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Sebut Pemprov Kurang Peka dengan Kebutuhan Pesepeda
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Komisi B DPRD DKI Fraksi PSI, Eneng Malianasari ikut memberikan kritik terkait pembangunan Tugu Sepeda yang ada di Jalan Jendral Sudirman ini.
Menurut Eneng, pembangunan tugu sepeda ini tidak penting dan tidak urgent untuk dilakukan.
Komisi B DPRD DKI Fraksi PSI, Eneng Malianasari ikut memberikan kritik terkait pembangunan Tugu Sepeda yang ada di Jalan Jendral Sudirman ini.
Menurut Eneng, pembangunan tugu sepeda ini tidak penting dan tidak urgent untuk dilakukan.
Namun ia meminta Pemprov tidak menutup mata dengan adanya peningkatan kecelakaan sepeda di Jakarta.
"Bahwa betul ada fakta yang menyebutkan tingkat pesepeda di Jakarta naik 10 kali lipat. Tetapi kita juga jangan menutup mata bahwa tingkat kecelakaan sepeda di Jakarta juga meningkat," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)