TRIBUNNEWS.COM - Petugas Dinas Pemadam Kebakaran mengungkap dugaan korupsi di tempatnya bekerja lewat sebuah foto yang diunggahnya di media sosial.
Foto tersebut pun langsung menjadi viral dan mendapat banyak dukungan dari banyak orang.
Dalam foto tersebut, petugas Damkar yang diketahui bernama Sandi ini membawa dua buah poster, yang memiliki tulisan berbeda.
"Bapak Kemendagri tolong, untuk tindak tegas pejabat di dinas pemadam kebakaran Depok. Kita dituntut kerja 100 persen, tapi peralatan di lapangan pembeliannya tidak 10 persen, banyak digelapkan," tulis Sandi di poster pertama.
Baca juga: NA, KPK, dan Jejaring Korupsi di Sulsel
Baca juga: Adik Benny Tjokrosaputro dan Istri Ilham Siregar Diperiksa Kejagung Terkait Korupsi Asabri
"Pak Presiden Jokowi tolong usut tindak pidana korupsi, Dinas Pemadam Kebakaran Depok," tulisnya di poster kedua.
Menanggapi hal tersebut, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Depok tengah mendalami dugaan kasus korupsi perlengkapan di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok, sebagaimana yang dilaporkan Sandi.
Sandi juga telah menyerahkan sejumlah bukti dugaan korupsi tersebut ke Kejaksaan.
Hingga kini, ada enam orang saksi yang telah diperiksa terkait dugaan tindak pidana korupsi di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok.
Baca juga: Mahfud MD Imbau Kepala Daerah Hindari Korupsi dan Tunaikan Janji-janji Politik
Baca juga: Kasus Korupsi Bansos Covid-19, Terdakwa Tegaskan Tidak Ada Titipan Pak Menteri
Polres Metro Depok Undang Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Depok untuk Klarifikasi
Kasubag Humas Polres Metro Depok, AKP Elly Padiansari, mengatakan, telah melakukan pemeriksaan dan klarifikasi kepada kepala dinas pemadam kebakaran Kota Depok terkait dugaan koruspi yang viral tersebut.
Namun, Elly masih enggan untuk memberikan penjelasan terkait materi pemanggilan.
Elly pun menegaskan, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani: Pencegahan Korupsi Tidak Boleh Hanya Jadi Slogan
Baca juga: Firli Bahuri: Sampai Saat Ini Yang Tertangkap KPK Melakukan Korupsi Tidak Lebih dari 1.550 Orang
Diketahui, pemanggilan tersebut dilakukan pada Senin (12/4/2021) kemarin.
"Ya memang benar kemarin hari Senin, 12 April 2021, telah datang ke Polres Metro Depok, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran. Yang mana beliau datang dalam rangka menghadiri undangan di Polres Metro Depok tentunya di salah satu unit reskrim, kaitannya dengan klarifikasi."
"Dengan demikian beliau diundang untuk klarifikasi, tentunya hanya sebatas baru dapat undangan. Untuk itu perkembangannya adalah masih dalam tahap penyelidikan," kata Elly dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (15/4/2021).
Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi oleh RJ Lino Jadi Perhatian Khusus Komisi Kejaksaan RI
Baca juga: LPHI Minta Kemenkumham Pelototi Aktivitas Napi Korupsi
Mendapat Intimidasi Setelah Kasus Dugaan Korupsi Viral
Sandi menuturkan, dirinya selalu dituntut untuk bekerja 100 persen.
Namun kenyataannya, Sandi tidak mendapatkan timbal balik yang sepadan dengan kerja kerasnya selama ini.
"Saya berharap si untuk pejabat Damkar sendiri, mohon lah saya. Pak apakah kalian merasa seperti kami, darah kami tumpahkan untuk bekerja, perasaan kami, batin kami di lapangan, bapak tidak merasakan, tapi yang merasakan anggota lapangan pak."
"Kami dituntut bekerja 100 persen, akan tetapi bapak bisa pikirkan sendiri. Apakah bapak sudah memberikan layak kepada kami 100 persen, hak kami," kata Sandi dikutip dari Kompas TV.
Selain itu, Sandi juga merasa alat-alat pendukung pekerjaannya di lapangan juga tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.
Baca juga: LPHI Minta Kemenkumham Pelototi Aktivitas Napi Korupsi
Baca juga: Jaksa KPK Tuntut 5 Bekas Petinggi Waskita Karya 6-9 Tahun Bui di Kasus Korupsi Proyek Fiktif
Banyak alat yang dibeli tidak sesuai dengan spesifikasinya, seperti sepatu dan selang untuk memadamkan api.
Karena sudah merasa tidak kuat, Sandi pun memberanikan diri untuk mengungkapkan kasus dugaan korupsi tersebut.
"Ini saya bergerak sendiri karena saya merasa enggak kuat. Banyak juga desakan dari warga, terkadang kalau kami bekerja itu dikomplain."
"Yang merasakan komplain itu kami pak yang di lapangan kami anggota, komandan regu, kami yang merasakan pak, bukan bapak," ungkap Sandi.
Mirisnya, setelah kasus dugaan korupsi di Dinas Damkar Depok ini viral, Sandi dan rekan kerjanya malah mendapatkan intimidasi.
"Tolong, mohon dengan sangat jangan intimidasi teman saya," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)