Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Permintaan restu dan doa itu datang dari Kolonel (P) Harry Setiawan kepada ibunda, Ida Farida, awal pekan ini melalui pesan singkat.
“Hari Senin, dia pamit mau berangkat latihan. Mohon doa restu ada pelatihan penembakan torpedo yang kedua. Mudah-mudahan lancar dan selamat katanya,” ucap Jajang Jalaludin, paman dari Kolonel Harry saat dijumpai wartawan di kediaman ibundanya, Jalan Tondano, Sukmajaya, Kota Depok, Jumat (23/4/2021).
Jajang mengungkapkan, Kolonel Harry memang selalu meminta restu dan doa pada ibunda sebelum bertugas.
Baca juga: Kolonel Harry Setiawan di Mata Tetangga: Pribadi yang Cerdas dan Ramah
Bahkan, permintaan restu dan doa ini ibarat “ritual” yang wajib dan pantang untuk dilewatkan baginya.
“Iya setiap mau berangkat, berlayar, dia (Kolonel Harry) selalu pamit,” tuturnya.
Kolonel Harry merupakan sulung dari tiga bersaudara, anak dari pasangan Ida Farida dan Marwoto (alm).
Dibesarkan oleh seorang ayah yang berstatus sebagai Tentara Negara Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), membuat Harry yang saat itu masih kecil pun termotivasi untuk menjadi abdi negara.
Berkat kerja keras, usaha, dan tekad kuat yang ia miliki, Harry pun berhasil masuk di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri), dan lulus pada tahun 1997 silam.
24 tahun berselang, karir Kolonel Harry pun cukup moncer dan lancar.
Hingga akhirnya ia dipercaya menjabat sebagai Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) TNI Angkatan Laut, sampai saat ini.
Di mata keluarga, Kolonel Harry merupakan sosok yang baik dan sangat berbakti pada orang tua.
Tak hanya baik, Kolonel Harry juga dikenal supel dalam bergaul, serta dekat dengan seluruh anggota keluarga tanpa terkecuali.
“Harry orangnya sangat baik, supel, bergaul dengan siapa saja, dekat dengan keluarga,” ujar Jajang Jalaludin.