Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sebanyak 70 santri pondok pesantren di Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi diduga keracunan makanan takjil, Rabu (28/4/2021) kemarin.
Peristiwa terjadi di Pondok Pesantren Yayasan Asyofiyani Ahmadi di Kampung Kedung Ringin RT 008 RW 05, Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi.
Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Yulianto mengatakan, awalnya puluhan santri tengah menggelar buka puasa bersama dengan menu takjil dan nasi bungkus.
"Jenis makanan berbuka puasa adalah es campur, lontong sayur dan kerupuk," kata Yulianto saat dikonfirmasi, Kamis (29/4/2021).
Baca juga: Update Kasus Sate Maut di Bantul, Ciri-ciri Wanita Pengirim Takjil Diketahui, Tak Ada CCTV di TKP
Namun, sekira pukul 20.00 WIB, santri yang berjumlah 70 orang mulai mengeluh sakit perut, mual, pusing hingga muntah-muntah.
"Dari situ seluruh santri dbawa ke klinik terdekat untuk dilakukan penanganan medis," ucapnya.
Dari informasi yang dia terima, 49 orang santri sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan ke rumah masing-masing.
Sementara, masih ada sebanyak 21 orang santri yang masih dalam perawatan medis di klinik dengan keluhan mual, pusing, muntah-muntah.
Adapun dari informasi pimpinan pondok pesantren, makanan takjil berbuka pusa didatangkan oleh donatur tetap.
"Makanan dan minuman didapat dari donatur tetap, dia memesan langsung ke warteg daerah Babelan," jelasnya.
Pihak kepolisian sejauh ini masih menyelidiki kasus dugaan keracunan tersebut, barang bukti seperti takjil dan makanan berbuka sudah diamankan.
Termasuk pemeriksaan saksi-saksi baik dari pengurus pondok pesantren, serta sumber makanan yang berasal dari warteg.