"Saya tahu (ada larangan mudik). Tapi ya selagi sempat ya harus mudik. Kasihan ayah saya kalau lebaran saya engga pulang, takutnya dia sepi gitu," ujar Faizi.
Faizi tidak bermaksud melanggar aturan yang diterbitkan pemerintah terkait larangan mudik. Hanya saja, menurut Faizi, aturan larangan mudik itu tidak sejalan dengan adanya prosedur-prosedur yang harus dilalui sebelum melakukan perjalanan.
"Engga bermaksud melanggar, tapi kan kita sudah melalui prosedur prokes (protokol kesehatan) yang ketat. Masa mudik masih dilarang?" tanya Faizi.
Faizi telah menjalani serangkaian pemeriksaan Covid-19 sebelum keberangkatan keretanya. Dia telah menjalani tes Swab Antigen, juga pemeriksaan menggunakan GeNose di Stasiun Pasar Senen.
"Alhamdulillah hasilnya negatif. Insyallah aman dari virus Covid-19," kata Faizi.
Pertanyakan Larangan Mudik Lebaran
Faizi kemungkinan kembali lagi ke Tangerang setelah lebaran.
Tentunya juga setelah aturan larangan mudik itu berakhir.
Faizi juga mengomentari aturan larangan mudik lebaran yang diterbitkan pemerintah.
Menurutnya, ada hal yang cukup kontradiktif dari pemberlakuan aturan tersebut.
Pasalnya, aturan larangan mudik diterbitkan di tengah situasi di mana tempat-tempat hiburan seperti mal dan obyek wisata diperbolehkan dibuka.
"Tempat hiburan kayak mal, wisata, dibuka, tapi kenapa mudik dilarang? Bukannya sama saja memungkinkan terjadinya kerumunan?" ucap Faizi.
Menurut Faizi, kontradiktif antara aturan larangan mudik dengan dibukanya tempat-tempat hiburan seperti mal dan obyek wisata merupakan hal yang lucu. Faizi menuturkan, beberapa waktu belakangan, sejumlah mal dan tempat wisata ramai dibanjiri pengunjung.
Baca juga: Bos Angkasa Pura II Pastikan Kesiapan Bandara Dukung Periode Larangan Mudik
"Sekarang mal ramai, tempat wisata juga ramai dikunjungi warga. Kan jadinya lucu, sama-sama saja ada kerumunan," ujar Faizi.