TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah resmi menerapkan kebijakan larangan mudik Lebaran mulai 6 - 17 Mei 2021.
Perjalanan udara maupun darat dengan peruntukan pulang ke kampung halaman dilarang.
Mereka yang diizinkan melakukan perjalanan dengan kereta atau bus wajib mengantongi surat izin kedinasan dari kantor, surat izin keluar masuk, hingga hasil tes deteksi dini Covid-19.
Namun ternyata masih saja ada masyarakat yang belum tahu soal larangan mudik.
Pada hari pertama larangan mudik, Fikri (22) mengaku terlanjur memesan tiket perjalanan kereta api di Stasiun Pasar Senen untuk keberangkatan menuju Bromo, Malang, Jawa Timur.
Fikri memesan tiket 1 bulan sebelum larangan mudik berlaku, dengan keberangkatan antara tanggal 10 - 15 Mei 2021.
Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Jakarta Juga Dilarang Mudik ke Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi
Saat memesan tiket, ia mengaku tak tahu ada larangan mudik pada rentang 6-17 Mei.
"Saya pesan tiket kemarin kan berangkat tanggal 10-15 Mei. Sudah booking sebulan sebelum berangkat. Nggak tahu kita kalau mau ada larangan mudik tanggal 6-17 Mei," kata Fikri di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (6/5/2021).
Oleh karena tak mungkin dirinya bisa berangkat, Fikri berniat melakukan pengembalian (refund) tiket yang sudah dibelinya.
Namun ia sendiri belum tahu apakah refund tersebut yakni pengembalian uang atau penggantian tanggal keberangkatan.
"Kayanya sih bisa, bisa kayanya," ungkap Fikri.
Sebelumnya Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan bahwa operasional kereta api jarak jauh (KAJJ) pada periode larangan mudik 6 - 17 Mei bukan untuk melayani masyarakat yang ingin mudik lebaran. Melainkan untuk perjalanan mendesak.
Adapun jumlah kereta yang dioperasikan untuk pelaku perjalanan mendesak non mudik di wilayah Daop 1 Jakarta hanya disiapkan 7 kereta.
Diantaranya 4 KAJJ keberangkatan dari Stasiun Gambir dan 3 KAJJ keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen dengan tujuan Tegal, Purwokerto, Purwosari, Solo, Surabaya, dan Malang.
"KAI Daop 1 Jakarta memastikan operasional Kereta Api Jarak Jauh pada periode tersebut bukan untuk melayani masyarakat yang ingin mudik Lebaran," kata Eva.