TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - Lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Provinsi Banten.
Saat ini ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 di kota yang berbatasan dengan Jakarta itu terus menipis, masuk skala darurat alias red alert.
Menipisnya ketersediaan tempat tidur bagi pasien Covid-19 dibenarkan Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.
Peningkatan kasus turut berimbas semakin menipisnya kapasitas penanganan tempat tidur pasien infeksi Covid-19 atau bed occupancy ratio (BOR).
Menurut Benyamin Davnie saat ini ketersediaan BOR telah melebih 50 di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan khusus penanganan infeksi Covid-19.
"Sebanyak 74 persen baik ICU ataupun tempat tidur isolasi. Itu sudah red alert, sudah warning, sudah darurat," katanya saat ditemui di kawasan Serpong, Kota Tangsel, Kamis (17/6/2021).
Baca juga: Pasien Covid-19 di Kota Bogor Terus Bertambah, Keterisian Tempat Tidur RSUD Capai 75 Persen
Orang nomor satu di Kota Tangsel ini mengungkapkan kondisi ketersediaan itu terus terancam.
Hal tersebut mengingat terus terjadinya peningkatan kasus pasien Covid-19 hingga dibutuhkannya penanganan dan perawatan medis secara intensif.
"Masih ada yang kosong, tapi ya rata-rata sudah diperlukan setiap hari. Karena perambahan hari ini memang tidak terlalu banyak, hanya 8. Tapi kemarin kan kita nambah 79," pungkasnya.
Diketahui, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten merilis peta sebaran Covid-19 pada tanggal 16 Juni 2021.
Dalam rilisnya, wilayah Kota Tangsel masih berstatus zona oranye Covid-19.
Kategori zona oranye Covid-19 di Kota Tangsel terdiri dari empat indikator, yakni:
- Kontak erat sebanyak 15.873 orang
- Kasus suspek sebanyak 5.191 orang