Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta satwa Indonesia, Qory Sandioriva melakukan kunjungannya ke Taman Burung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Sabtu (19/6/2021).
Dalam kunjungannya, ia memberi apresiasi atas keberhasilan penetasan Elang Jawa yang merupakan pertama kali di Indonesia sejak 2014 dengan melibatkan berbagai pihak.
Melalui komunikasi dan konsultasi antara TMII dengan KLHK, Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) dan Lembaga Konservasi lainnya berhasil mengembangbiakkan Elang Jawa ini.
"Pertama saya ucapkan selamat atas lahirnya Elang Jawa yang mana satu di antara satwa di lindungi," ujar Qory di TMII, Jakarta Timur, Sabtu (19/6/2021).
"Alhamdulilah ini adalah hari ke-22 lahirnya Elang Jawa, ini kabar gembira untuk TMII dan kita semua yang sudah berhasil mengembakbiakkan elang jawa," tambahnya.
Elang Jawa adalah jenis burung langka yang masuk kedalam 14 jenis spesies prioritas utama konservasi di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Penetasan burung elang jawa diharapkan menjadi trigger (pemicu besar) bagi seluruh Lembaga Konservasi di Indonesia untuk dapat mendukung program konservasi.
Baca juga: Setneg Pastikan Proses Serah Terima Pengelolaan TMII akan Berjalan Lancar
Selain itu, Miss Universe Indonesia 2010 ini berharap, ke depannya perkembangbiakkan Elang Jawa kembali menuai hasil dengan semakin majunya perkembangan teknologi.
"Kedepannya saya berharap dengan adanya pemahaman dan pembelajaran, pasti dengan berkembangnya ilmu pengetahuan kita berharap proses pengembangbiakkan ini bisa lebih baik lagi," ungkap Qory.
Untuk diketahui, pasangan induk elang Jawa koleksi Taman Mini Indonesia Indah sebelumnya telah berhasil bertelur pada 2014.
Upaya penetasan pada tahun 2014 sampai 2020 dilakukan dengan pengeraman secara alami oleh induk.
Namun semua telurnya tidak berhasil menetas.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, maka pada 2021 proses pengeraman dilakukan dengan bantuan mesin tetas.
Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda.
Sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia.