News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Permintaan Isi Ulang Gas Oksigen untuk Covid-19 Meningkat, Kemenperin Jamin Tak Ada Kelangkaan

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Depot pengisian gas oksigen Mandiri Medical Gas di jalan Cendrawasih, Ciputat Kota Tangsel mulai kewalahan menghadapi lonjakan permintaan.

TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - Kasus infeksi Covid-19 makin melonjak drastis.

Bahkan mencatat rekor terbaru dalam kasus penularannya.

Meningkatnya kasus infeksi Covid-19 berimbas terhadap permintaan gas oksigen pada depot pengisian gas oksigen.

Depot Gas Oksigen di Tangsel Kewalahan

Seperti yang terjadi di depot pengisian gas oksigen Mandiri Medical Gas yang berlokasi di Jalan Cendrawasih, Sawah Lama, Ciputat, Kota Tangsel.

Nur (28), pekerja Mandiri Medical Gas, mengatakan lonjakan permintaan terjadi sejak setahun pandemi covid-19 melanda di Indonesia.

"Kalau untuk permintaan banyak sekali saat ini," katanya kepada Wartakotalive.com saat ditemui di lokasi penjualannya, Ciputat, Kota Tangsel, Kamis (24/6/2021).

Baca juga: 1.112 Anak di DKI Positif Covid-19 pada Kamis Kemarin, Ini Imbauan untuk Orang Tua

Kendati demikian, kata Nur, peningkatan permintaan terjadi secara drastis dalam beberapa pekan belakangan ini.

Menurutnya, tak hanya peningkatan pengisian, pihaknya juga kerap mendapati permintaan penyewaan tabung gas berukuran satu meter kubik.

Namun, ia mengaku permintaan itu sulit dipenuhi pihaknya mengingat tidak adanya ketersediaan tabung berukuran satu meter kubik.

Sebab ukuran itu banyak diburu oleh masyarakat.

"Meningkat kurang lebih 70 persen untuk bulan-bulan ini sih, setahun terakhir juga. Kebanyakan sih nyewa, nyewa kalau yang untuk satu meter kubik sekitar Rp 750 ribu, sama isinya Rp 25 ribu, jadi total Rp 775 ribu. Rata-rata untuk penanganan covid secara pribadi," katanya.

Baca juga: 91 Anak Buahnya Positif Covid-19, Bupati Bogor Menutup Sementara 4 Kantor Dinas

Saat sedang melakukan peliputan di lokasi, Wartakotalive.com mendapati seorang pembeli gas oksigen tersebut.

Raffi (34), warga Pondok Aren mengaku kerap menyimpan ketersediaan gas oksigen bagi keluarganya.

Pasalnya, ia mengaku kerap kesulitan mencari ketersediaan oksigen pada waktu malam hari karena jarangnya depot pengisian gas oksigen yang beroperasi hingga larut malam.

"Kita rutin sih enggak cuman untuk covid, buat jaga-jaga saja kalau lagi kurang enak badan, apalagi saya punya orangtua sudah usia lanjut jadi sedia oksigen. Selama ini kita dapat-dapat saja. Cuman yang susah itu mungkin kalau sudah jam malam tempatnya jarang 24 jam," pungkasnya.

Depot pengisian gas oksigen Mandiri Medical Gas di jalan Cendrawasih, Ciputat Kota Tangsel mulai kewalahan menghadapi lonjakan permintaan.

Permintaan Pengisian Gas Oksigen di Tangsel Meningkat 80 Persen Sejak Lonjakan Kasus Covid-19

Meningkatnya kasus infeksi covid-19 turut pula berimbas terhadap permintaan gas oksigen pada depot pengisian gas oksigen.

Semisal depot pengisian gas oksigen PT Federal Gas Industri yang berlokasi di Jalan Cendrawasih, Sawah Lama, Ciputat, Kota Tangsel.

Hambali (28) selaku pekerja Mandiri Medical Gas mengatakan pelonjakan permintaan terjadi sejak setahun pandemi covid-19 melanda di Indonesia.

Menurutnya hal tersebut terlihat dari banyaknya pemakaian tabung gas berukuran 6 meter kubik untuk pengisian gas oksigen yang terus melonjak permintaannya.

"Untuk suplai oksigen saat ini lebih banyak dari tahun sebelumnya ya. Karena perharinya untuk ukuran (6 meter kubik-red) sebesar ini bisa 10 sampai 15 tabung perhari," katanya kepada Wartakotalive.com saat ditemui di lokasi penjualannya, Ciputat, Kota Tangsel, Kamis (24/6/2021).

Baca juga: Ungkap Penembakan Dekat Rumah Dinas Kepala BIN: 2 Selongsong Peluru, CCTV dan 6 Saksi Diperiksa 

Hambali menuturkan pelonjakan tersebut dialami pasca meningginya kasus infeksi covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.

Kata ia, kebanyakan individu melakukan pengisian ulang tabung gas oksigen yang berukuran satu meter kubik untuk keperluan kerabatnya yang terpapar infeksi covid-19.

"Kalau untuk sekarang permintaan bisa 70 sampai 80 persen karena permintaan sekarang ukuran yang kecil ini. Untuk saat ini ada juga pasien covid yang minta, jadi tabungnya dibersihkan dulu sebelum di bawa ke sini dan kita sudah sampai di sini juga kita bersihin lagi, jadi wajib bersihin. Paling 50 persen untuk covid," pungkasnya.

Lonjakan Permintaan Isi Ulang Tabung Oksigen di Jakarta Pusat

Kasus Covid-19 melonjak pesat, jumlah permintaan pengisian ulang tabung oksigen juga alami lonjakan pesat.

Diketahui, jumlah permintaan pengisian ulang tabung oksigen meningkat mencapai 100 persen lebih.

Hal tersebut dirasakan di sejumlah tempat pengisian tabung oksigen medis di Jakarta Pusat.

Seperti di Jalan Pramuka Jati, Kelurahan Paseban, Senen, Jakarta Pusat.

Kenaikan permintaan pengisian tabung oksigen ini dirasakan sejak satu pekan terakhir setelah ramai kasus Covid-19 meningkat.

"Kalo harga sih ngak ada kenaikan bang. Cuma memang kalo untuk kenaikan permintaan untuk isi ulang iya, ada kenaikan," kata Bagas (34) salah satu karyawan isi ulang oksigen di Senen Jakarta Pusat, Kamis (24/6/2021).

Melonjaknya kasus Covid-19, seiring jumlah permintaan pengisian ulang tabung oksigen juga alami lonjakan, Kamis (24/6/2021). Hal itu dirasakan di Jalan Pramuka Jati, Kelurahan Paseban, Senen, Jakarta Pusat.

Dikatakan Bagas, kenaikan ini sudah terjadi sejak dua pekan ini setelah ramai kasus Covid-19 mengalami kenaikan.

Meski diakui kenaikan meningkat 100 persen lebih dibanding hari biasanya, namun pelayanan tetap terkendali.

"Ya kalo kenaikan sudah satu minggu ini mulai naik. Pokoknya pas waktu kasus Covid-19 itu naik, naik juga di sini. Tapi walau naik masih terkendali lah ngak sampai antre panjang," katanya.

Menurut Bagas, sebelum terjadi lonjakan permintaan isi ulang tabung oksigen, rata-rata sehari pihaknya melayani pengisian tabung oksigen hingga 15 tabung dalam sehari.

Namun setelah terjadi kenaikan kasus Covid-19, rata-rata sehari bisa melayani 30 tabung oksigen.

"Kalo sekarang dalam sehari itu bisa 30 tabung. Tapi kalo hari biasa sebelum ada kenaikan kasus rata-rata 10 sampai 15 tabung oksigen perhari," ujarnya.

Baca juga: Jenazah Pasien Covid-19 Diangkut Pakai Truk, Perajin Peti Jenazah Kewalahan

Harga Isi Ulang Tabung Oksigen Tidak Naik

Permintaan isi ulang tabung oksigen saat ini dikatakan Bagus di dominasi perorangan.

Meski naik, diakui Bagas tidak ada kenaikan harga untuk 1 kubik isi ulang tabung oksigen 1 liter dibandrol Rp 20 ribu.

Sedangkan untuk tabung oksigen ukuran besar 6 kubik dibandrol 70 ribu.

"Tapi walau sekarang permintaan naik. Kami memastikan pasukan gas oksigen tetap aman. Jadi gak perlu khawatir meski permintaan naik," ucapnya.

Kemenperin Memastikan Tabung Oksigen Tidak Sampai Alami Kelangkaan

Isu soal ketersediaan tabung oksigen langka, ditanggapi Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri, Kamis (24/6/2021).

Menurutnya, pihaknya bersama Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) hingga sejumlah pelaku industri terkait terus mendukung penyediaan oksigen medis, untuk kebutuhan perawatan pasien Covid-19.

Saat kasus positif Covid-19 di Indonesia meningkat, ujar Febri, pihaknya terus berupaya atasi lonjakan kasus Covid-19, dan memastikan ketersediaan oksigen medis bagi pasien virus corona.

Diterangkan Febri, ketersediaan tabung untuk oksigen di sejumlah rumah sakit terus dipastikan jumlahnya agar mencukupi.

"Saat melakukan persiapan bantuan oksigen ke India, Kementerian Perindustrian juga antisipasi dan menjamin kebutuhan dalam negeri terpenuhi kalau ada peningkatan kasus Covid-19."

"Bantuan yang diberikan sebanyak 3.400 tabung, atau hanya 0,05 persen dari stok tabung nasional. Jadi tabung oksigen cukup tersedia," kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri, Kamis (24/6/2021).

Tabung Gas Oksigen. Ketersediaan tabung gas oksigen di Tangsel kini jadi buruan warga

Kini, Kemenperin sudah melakukan pertemuan-pertemuan dengan asosiasi untuk mempersiapkan ketersediaan oksigen beserta tabungnya.

"Intinya tidak ada kelangkaan tabung oksigen, karena tabung oksigen cukup dan tersedia mengantisipasi lonjakan permintaan akibat meningkatnya kasus Covid-19 di dalam negeri," ungkapnya.

Sekarang, para distributor tabung juga masih memiliki stok, sehingga apabila kebutuhan tabung gas oksigen di rumah sakit terus meningkat bisa langsung dipergunakan.

Selain itu, guna memastikan jumlah kebutuhan di rumah sakit yang tangani Covid-19, Kemenperin berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait pemutakhiran data kebutuhannya di daerah.

"Hal ini diharapkan bisa memastikan agar pasokan tabung gas oksigen untuk medis sesuai dengan kebutuhan daerah dan rumah sakit setempat dan tepat sasaran," jelas Febri.

Hambali pekerja depotpengisian gas oksigen di bilangan Jalan Cenderawasih, Ciputat, Tangsel sedang memperlihatkan proses pengisian ulang.

Ketua Umum Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) Arief Harsono sampaikan pihaknya masih memiliki ketersedian stok 2.000 tabung gas oksigen untuk medis.

Jumlah tersebut bisa digunakan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan akibat meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air.

"Pada bulan Juli, akan datang lagi tambahan tabung gas, sehingga kami pastikan ketersediaan tabung gas oksigen untuk medis tercukupi," terang Arief.

AGII juga terus memastikan stok regulator tabung, karena merupakan komponen penting yang ketersediaannya harus selalu dijaga dalam mengantisipasi lonjakan jumlah kasus Covid-19.

"Kami juga terus cek regulator, karena merupakan komponen penting bagi tabung oksigen," ucap Arief. (tribun network/thf/Wartakotalive.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini