TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - Lonjakan angka kematian akibat virus Covid-19 turut berimbas terhadap ketersediaan peti mati.
Kepala TPU Jombang, Tabroni, mencari solusi keterbatasan peti mati saat ini.
Oleh karena permintaan yang meningkat drastis akibat pandemi, kini mulai diterapkan pemakaman jenazah Covid-19 tanpa peti mati.
Baca juga: Solusi Wali Kota Bekasi Percepat Penanganan Pasien Covid-19 yang Membeludak
Menurut Tabroni, selama Juni 2021 pemakaan di TPU Jombang meningkat.
Kondisi ini berimbas terhadap ketersediaan peti mati.
Menurut Tabroni, pihaknya mencatat sebanyak tiga jenazah tidak menggunakan peti mati saat dimakamkan dengan cara prosedur infeksi covid-19.
"Kemarin malam satu, hari ini sudah dua kali (pemakaman tanpa peti mati-red)," katanya akhir pekan ini.
Tabroni menuturkan pemakaman jenazah dengan prosedur infeksi covid-19 tanpa menggunakan peti mati telah mendapat persetejuan dari pihak keluarga, maupun fasilitas pelayanan kesehatan yang mengirimkannya.
Baca juga: Marzuki Alami Gangguan Jiwa Berat, Kasus Pelecehan Seksual di Musala Rawa Bunga Dihentikan
Menurutnya, kelangkaan peti mati telah terjadi sejak beberapa hari yang lalu.
Hal itu didapati pihaknya dari sejumlah keluarga jenazah yang melakukan pemakaman di lokasi tersebut.
"Iya kehabisan stok peti, dan itu sudah steril semuanya sudah dibungkus dengan kantong plastik jenazah, Insha Allah semuanya aman. Memang sudah kehabisan peti jadi sudah beberapa kali kita memakamkan tidak menggunakan peti," ucapnya.
Mengenai ketersediaan lahan makam, Tabroni mengaku tak khawatir.
Sebab, luas lahan yang dimiliki masih cukup untuk menerima kedatangan jenazah Covid-19.
Tabroni menuturkan, hingga saat ini pihaknya masih dapat menampung prosesi pemakaman, meski lebih dari 1.000 jenazah covid-19 telah dimakamkan di lokasi tersebut.
TPU Jombang memiliki lahan seluas dua hektare untuk menampung prosesi pemakaman bagi warga Kota Tangsel.
"Lahan masih mencukupi, kami lagi menggarap juga lahan yang di bawah, lagi perluasan," katanya.
Baca juga: 479 Anak di Lebak Positif Covid-19, Terpapar dari Klaster Keluarga
Menurut Tabroni, dari total keseluruhan prosesi pemakaman jenazah infeksi covid-19, rekor terbanyak terjadi pada bulan Juni 2021 ini.
Hal tersebut tercatat dalam data proses pemakaman khusus infeksi covid-19 yang telah dilakukan sejak Maret 2020.
"Sepanjang kami memakamkan covid-19 yang paling tinggi bulan ini. Rekor awal itu Januari 148 jenazah, sudah dilampaui di bulan ini," ucapnya.
Menurut Tabroni, tiap hari kedatangan jenazah Covid-19 ke TPU Jombang mencapai belasan.
"Hari ini sudah 15 jenazah, total sampai saat ini sudah 163 jenazah, total keseluruhan 1.003 jenazah yang telah dimakamkan," kata Tabroni.
Menurutnya, pelonjakan prosesi pemakaman jenazah infeksi covid-19 pada bulan Juni 2021 tembus lima kali lipat.
"Kian hari makin parah, ada lonjakan sekitar 500 persen dari Mei (2021) 30 jenazah," katanya.
Baca juga: Covid-19 Melonjak Terus, RSUD Kota Bekasi Tambah Tenda Darurat, Kali Ini di Parkiran Mobil
Tabroni menuturkan, meningkatnya pelonjakan pemakaman infeksi covid-19 membuat pihaknya memberlakukan antrean dalam prosesi pemakaman.
Sebab tiap harinya, TPU Jombang selalu menerima belasan jenazah infeksi covid-19 yang bakal dimakamkan di lokasi tersebut.
"Per harinya paling banyak itu kemarin 22 jenazah, dari malam sampai subuh,” ujarnya.
“Rata-ratanya bisa 10 sampai 12 jenazah. Kadang seperti itu (mengantre-red), ada ambulans datang beriringan, ya kita satu-persatu," jelasnya.
Adapun kata Tabroni, jumlah pemakaman jenazah infeksi covid-19 pada bulan Juni 2021 merupakan rekor terbanyak dalam pelaksanaan pemulasaran tersebut.
"Sepanjang kami memakamkan covid-19 yang paling tinggi bulan ini. Rekor awal itu Januari 148 jenazah, sudah dilampaui di bulan ini dengan jumlah 163 sampai hari ini," pungkasnya.
Baca juga: Masih Banyak Pengendara yang Langgar Aturan Ganjil Genap Kota Bogor, 2600 Kendaraan Diputar Balik
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menilai meningkatnya kasus konfirmasi infeksi covid-19 di wilayah kerjanya itu ditengarai belum terjadinya peningkatan 3T yakni tracing, tracking, dan treatment.
“Memang 3T kita masih perlu terus ditingkatkan,” kata pria yang akrab disapa Ben.
Selain itu, pihaknya juga mengaku kesulitan melakukan tracing atau pelacakan kontak dalam mengidentifikasi, menilai, dan mengelola orang-orang yang terpapar suatu penyakit untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Sebab, meningginya angka covid-19 lebih didominasi oleh individu yang terpapar dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Peti Mati Langka, Kepala TPU Jombang Mulai Lakukan Pemakaman Jenazah Covid-19 Tanpa Peti Mati,