WFH Bukan Liburan, Pelayanan Harus Tetap Jalan
Ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi dari 100 persen WFH ini yakni, pimpinan unit kerja harus menunjuk petugas piket.
Hal ini agar pelayanan, koordinasi internal maupun eksternal dengan instansi provinsi dan pusat tetap terhubung.
Ia pun menegaskan, semua program prioritas jangan sampai terbengkalai.
Sebut saja, lelang Suryakencana, Masjid Agung, Alun-alun Kota Bogor, semuanya harus berjalan.
"Jadi satu dua minggu WFH itu bukannya tidak ngapa-ngapain atau tidak ada kegiatan, kegiatan di kantor dibatasi, kalau bisa online, online saja, tapi jika harus ke lapangan betul-betul penting, silahkan," imbuhnya.
Baca juga: Pakai Kaos Turn Back Crime, 3 Polisi Gadungan Peras Sopir Angkot yang Berjudi
Baca juga: 30 Tahanan di Polsek Jatinegara Positif Corona, Anggota Polri Juga Tertular, Pelayanan Sempat Tutup
Ia menambahkan, bagi pegawai yang tidak mendapatkan tugas khusus, maka harus tetap di rumah, karena WFH bukan berarti tidak kerja, tidak jalan-jalan ke luar rumah karena ini bukan liburan.
"Bagi pegawai yang WFH, jika ada pekerjaan mendesak agar berkoordinasi dengan atasan langsung. Sekali lagi, WFH bukan berarti berhenti, semua tetap berjalan, diatur, kalau perlu ke lapangan silahkan, diatur semuanya program prioritas tetap berjalan," pungkasnya.
Cerita Penjual Oksigen di Kab Bogor Buka 24 jam
Oksigen kini mulai sulit didapat setelah banyak diburu masyarakat di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang cukup tinggi belakangan ini.
Penjual oksigen isi ulang di Jalan Raya Jakarta - Bogor, KM 40, Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Didi Riyanto (30) bahkan mengaku sampai keteteran karena banyaknya pembeli yang berdatangan.
Didi mengaku bahwa lonjakan pembeli oksigen ini mulai dia rasakan sejak Rabu (23/6/2021) lalu.
Bahkan sampai ada pembeli yang rela isi ulang seadanya karena Didi kehabisan stok oksigen.
Baca juga: Warga dan Pengelola RS Berburu Tabung Oksigen di Pasar Pramuka
Baca juga: Puluhan ODGJ di Bogor Positif Covid-19, Begini Nasib dan Kondisinya
"Saya keteternya itu pas hari Sabtu (26/6/2021) kemarin. Saya isian gak sampai full, saya bilang ke pelanggan bahwa saya kehabisan oksigen, seadanya aja gimana ?, iya dah pak daripada gak ada, gitu kan. Akhirnya pelanggan itu mau isi (oksigen) seadanya," kata Didi Riyanto kepada TribunnewsBogor.com, Senin (28/6/2021).