TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Antusiasme warga Jakarta menyambut kegiatan vaksinasi Covid-19 massal yang digaungkan pemerintah terus meningkat. Ada berbagai alasan masyarakat mau divaksin Covid-19.
Mulai dari merasa ngeri melihat lonjakan kasus Covid-19, tuntutan pekerjaan, ingin melindungi keluarga dari virus, hingga agar bisa melakukan perjalanan jarak jauh seperti mudik.
Di Gelanggang Olahraga (GOR) Ciracas, sentra vaksinasi Covid-19 yang ada di Jakarta Timur, pada hari Sabtu-Minggu kemarin, kuota vaksinasi mencapai 5.000 per hari.
Seperti pada Sabtu (10/7/2021) lalu, warga telah mengantre untuk mendaftarkan diri sebagai calon penerima vaksin sejak pukul 04.00 WIB dini hari demi mendapat vaksinasi.
Hal serupa terjadi pada Minggu (11/7/2021) lalu, pengantre telah berada di kawasan GOR Ciracas sejak subuh.
"Sabtu-Minggu kemarin yang ngantri pada dari subuh. Kan' Sabtu sama Minggu kemarin kuota (vaksinasi) sampai 5.000 per hari, makanya ramai," ujar sekuriti GOR Ciracas saat ditemui, Senin (12/7/2021).
Baca juga: Kemenkes, AP II dan Traveloka Hadirkan Vaksinasi di Terminal 2 dan 4 Bandara Soetta Mulai 12 Juli
Berdasarkan informasi dari petugas, Senin ini kuota vaksinasi Covid-19 di GOR Ciracas hanya tersedia 1.200.Roni, seorang warga kelurahan Cijantung, Jakarta Timur, menerima suntik vaksin Covid-19 dosis I di GOR Ciracas kemarin.
Baca juga: PMI Gelar Vaksinasi untuk Percepat Penanganan Covid-19
Roni mau divaksin karena merasa ngeri melihat perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia yang akhir-akhir ini melonjak tinggi.
"Dulu sempat enggak percaya virus ini. Tapi belakangan kasus Covid-19 di Indonesia puluhan ribu terus. Terus juga banyak orang-orang dekat yang sekarang kena. Akhirnya memutuskan divaksin biar mudah-mudahan kebal dari virus ini,"kata Roni.
Hal serupa diungkapkan Sarmin Max, warga kelurahan Cijantung lainnya yang juga menerima suntik vaksin Covid-19 dosis I di GOR Ciracas. Max mengungkapkan, mau divaksin karena tuntutan pekerjaan.
Pria berusia 26 tahun itu juga berharap vaksinasi bisa membuatnya ikut menjaga keamanan dan kesehatan keluarga dari bahaya virus Covid-19.
"Ya awalnya mau divaksin karena tuntutan pekerjaan. Kan' setiap hari harus terus mobile, jadi memutuskan untuk divaksin. Sama juga divaksin supaya bisa menghindarkan keluarga dari virus ini saja," ungkap Max.
Di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Kalisari warga juga telah memadati antrean pendaftaran vaksinasi Covid-19 sejak sekira pukul 06.30 WIB pagi hari.
SD 5 Kalisari menjadi salah satu sentra penyedia vaksin Covid-19 bagi masyarakat yang tinggal di Kelurahan Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyediakan sedikitnya 300 kuota vaksinasi bagi warga yang ingin divaksin di SD 5 Kalisari.
"Di sini penyelenggara vaksinasi (massal) adalah Dinkes DKI. Per hari ada 300-an kuota vaksinasi," ujar seorang petugas PPSU Kelurahan Kalisari saat ditemui.
Angga Fasri Nur Sriyanto (25), seorang warga Kelurahan Kalisari, menerima suntik vaksin Covid-19 dosis I di SDN 05 Kalisari.
Angga mengungkapkan, dia adalah calon penerima vaksin dengan nomor antrean 297 dari total 300 orang yang divaksin di SDN 05 Kalisari.
"Sehari 300 yang divaksin. Ini karena tadi kesiangan ke sini dapat nomor antrean 297. Warga pada mengantre dari jam 06.30 WIB," tutur Angga kepada Tribunnews.com saat ditemui di SDN 05 Kalisari.
Angga ingin divaksin Covid-19 karena mengetahui bahwa syarat wajib melakukan perjalanan jarak jauh seperti mudik adalah memiliki surat vaksinasi. Namun demikian alasan utama Angga mau divaksin yakni agar kebal dari virus Covid-19.
"Kalau saya salah satu (alasan divaksin) supaya bisa mudik. Kan' sekarang untuk melakukan perjalanan harus ada sertifikat vaksin," ujar Angga.
"Tapi juga saya mau divaksin supaya bisa terhindar dari virus ini. Kan vaksinasi supaya bisa kebal dari virus," sambung Angga. (tribun network/lucius genik)