Prihatin dengan kondisi tersebut, membuat Ibrahim bersama lima karyawannya langsung bergerak cepat mengumpulkan bahan baku untuk pembuatan peti jenazah.
“Saya belajar dari Youtube. Terus cari-cari tahu tentang spesifikasi, ukuran dan lain-lain. Akhirnya kita mulai produksi. Produksi pertama 10 peti per hari dibantu 5 pekerja,” ujar Ibrahim di workshop-nya di Perumahan Cikaret Hijau, Sabtu (17/7/2021).
Peti jenazah produksinya itu kemudian disuplai ke rumah sakit di Kota dan Kabupaten Bogor.
Karena permintaan terus meningkat, Ibrahim juga meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah karyawan.
“Sekarang kita bisa berdayakan 50 pekerja. Mereka ini warga sekitar yang terdampak ekonominya karena pandemi. Kami ajak untuk bergabung,” katanya.
Berharap Pandemi Covid-19 Segera Berakhir
Meski demikian, Ibrahim berharap tingginya permintaan peti jenazah yang diproduksinya tersebut tidak berlangsung lama.
Ibrahim pun ingin pandemi segera berlalu dan kondisi kembali normal sehingga bisa kembali berjualan mebel atau usaha lainnya.
“Ini kita awali dengan niat baik membantu RS yang kekurangan peti jenazah. Kita semua berharap tentunya kondisi seperti ini segera berlalu,” imbuhnya.
Baca juga: Pengakuan Warga Antre Berjam-jam Cairkan Dana BST Rp 600 Ribu, Demi Beli Tusuk Sate dan Sembako
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya, yang sempat mengunjungi workshop peti jenazah tersebut mengapresiasi Ibrahim yang mengambil peran di tengah pandemi ini.
“Ibrahim ini masih mahasiswa. Dia punya usaha mebel yang sedang terdampak pandemi, tapi dia mencoba bertahan dengan beradaptasi,” ungkap Bima Arya.
Bima menambahkan, selain membantu penanganan Covid-19, produksi peti jenazah tersebut juga mampu memberdayakan ekonomi bagi 50 warga terdampak pandemi.
“Satgas Covid (Kota Bogor) juga mempercayakan pembuatan peti jenazah ini kepada Ibrahim dan kawan-kawan untuk pemberdayaan UMKM. Semoga manfaat bagi orang banyak. Semua bisa mengambil peran sekecil apapun dalam masa sulit saat ini,” pungkasnya. (tribun network/thf/Wartakotalive.com)