TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas pengemudi ojek online (Ojol) di Jakarta Barat mengimbau agar para Ojol membatalkan aksi demonstrasi.
Mereka mengimbau agar Ojol jangan mau ditunggangi kepentingan politik.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Lintas Gajah Mada Irfan ditemui Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (23/7/2021).
Irfan mengakui bahwa selama PPKM Darurat, aktifitas Ojol sempat terhambat karena berbagai penyekatan sejak 3 Juli sampai 20 Juli 2021.
Namun, usai kebijakan baru diterapkan 22 Juli 2021, ia dapat melintas normal dan aktifitas normal di Jakarta.
Baca juga: Temui Kapolda Metro Jaya, Para Driver Ojol Sepakat Tak Ikut Aksi Tolak PPKM Level 4
Sehingga kata Irfan, tidak ada urgensi dari Ojol untuk memaksa melakukan demonstrasi di tengah PPKM Darurat.
"Aksi itu tidak ada penanggung jawabnya. Kemudian aksi itu bertemakan untuk gulingkan pemerintahan Jokowi. Ojol tidak ada sangkut paut dengan hal itu, kami tidak mau digiring opini," jelasnya.
Irfan menjamin bahwa 200 Ojol yang tergabung di komunitasnya menolak ikut demonstrasi.
Terlebih, beberapa ketua komunitas Ojol termasuk dirinya sudah bertemu dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
Dimana hasil mediasi, Kapolda izinkan Ojol melintas di titik-titik penyekatan PPKM Darurat.
"Jadi untuk Ojol enggak ada esensi lagi untuk lakukan demonstrasi karena apa yang diaspirasikan Ojol sudah akomodir bahwa kita dapat melintas di titik penyekatan," terangnya.
Sehingga kata Irfan dari pengalamannya, ia tidak terhambat lagi saat melintas mulai 22 Juli 2021.
Sebelumnya spanduk yang atas namakan Aliansi Ojol, Mahasiswa, Pedagang Kaki Lima (PKL) dan masyarakat lainnya berencana menggelar aksi unjuk rasa menolak kebijakan PPKM Darurat.
Aksi bertajuk 'Seruan Aksi Nasional Jokowi End Game' dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (25/7/2021) besok.