TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan memuji cara penyelenggaraan tasyakuran dan sekaligus pelepasan siswa SMAN 8 Jakarta yang dilakukan secara daring melalui zoom.
Cara ini sangat sesuai dengan situasi pandemi Covid-19 yang masih cukup tinggi di Indonesia, khususnya di Ibu Kota Jakarta.
“Saya berharap acara tasyakuran ini dapat memenuhi tujuan yakni silaturahmi dan memberikan motivasi bagi siswa yang telah lulus dan akan memasuki dunia kemahasiswaan,” ujar Anies Baswedan ketika memberikan sambutan pada acara Tasyakuran Virtual SMA Negeri 8 Jakarta Angkatan 2021, bertemakan “Rajawali Emas Kepakkan Sayap, Terbang Tinggi Bangun Ibu Pertiiwi”, Minggu siang (25/7/2021).
Anies kemudian memberi ucapan selamat dan salam hangat dari langit Balai Kota DKI Jakarta.
Wagub DKI, Riza Patria yang juga orang tua siswa SMAN 8 Jakarta juga ikut memberikan sambutannya.
Dia mengatakan, para lulusan SMAN 8 Jakarta tahun ini dan juga lulusan SMA lainnya merupakan Generasi Z yang lahir antara tahun 1995-2010 dan mereka merupakan masa depan bangsa dan negara ini.
“Generasi Z merupakan penerus generasi millenial. Generasi Z ini juga sangat akrab dengan teknologi komunikasi sejak anak-anak. Karena itu saya berpesan agar terus mengasah kemampuan diri untuk menjadi aktor kunci di masa depan,” kata Riza Patria.
Baca juga: Ikuti Pemerintah Pusat, Anies Terbitkan Kepgub PPKM Level 4, Berikut Rincian Ketentuannya
Riza juga berpesan agar para lulusan tidak hanya mengejar ilmu pengetahuan, tetapi juga mendalami agama, sebab mengutip ilmuan Albert Einstein bahwa ilmu tanpa agama akan membuat manusia tidak memiliki hati.
“Jadi rasionalitas harus dipadu dengan ahlak mulia dan nilai-nilai agama,” tambahnya.
Tidak hanya Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta saja, tetapi Ketua MPR RI Bambang Soesatyo juga ikut memberikan sambutan pada acara ini.
Menurutnya, prestasi anak-anak SMAN 8 Jakarta sudah sangat dikenal masyarakat luas.
“Saya harus beri apresiasi tinggi dengan prestasi SMAN 8 Jakarta, apalagi dalam dua tahun terahir pembelajaran dilakukan secara daring, tetapi tetap mampu mempertahankan prestasi gemilang. Mengapa demikian? Dibalik itu ada peran dan dukungan penuh dari guru dan orang tua,” paparnya.
Sementara itu Kepala SMAN 8 Jakarta, dra.Rita Hastuti, MPd mengatakan, sebagai pimpinn tertinggi sekolah, dirinya sangat bangga dengan capaian yang dihasilkan anak didiknya. Ini semua karena kerja sama yang sangat erat antara sekolah, guru, orang tua, komite sekolah, alumni, dan pegawai.
“Saya sangat bangga dengan ekosistem yang sudah terbentuk sangat bagus di sekolah in. Buktinya anak-anak lulus 100 persen dengan nilai sangat baik. Setelah itu diterima PTN pilihan serta PTN luar negeri. Ini kerja keras kita semua,” katanya.
Ketua Komite Sekolah SMAN 8 Jakarta Tommy Juniarto mengatakan, acara pelepasan ini merupakan tradisi yang harus terus dijaga, sebab tasyakuran baik langsung di saat normal maupun secara virtual ketika masa pandemi ini sarat dengan nilai-nilai budaya.
Wakil Kepala Sekolah SMAN 8 Jakarta Solehudin membacakan daftar para siswa SMAN 8 Jakarta yang diterima di PTN dan PT luar negeri. Dari sebanyak 361 siswa, sebanyak 556 diterima di PTN, kenapa? Karena seorang siswa ada yang diterima di dua bahkan 3 perguruan tinggi.
“Terbanyak di UI, 164 siswa, diikuti ITB 78 siswa, UGM 23, Brawijaya 20 orang Unair dan Universitas Sebelas Maret maisng-masing 10 siswa, IPB dua siswa, UPN 4 siswa dan UPN Yogya 2 siswa. Sementara di luar negeri tersebar di negara AS, Singapura, Jepang, Hongkong, dan Inggris,” katanya. (*)