Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan meneruskan program pengendalian banjir yang sebelumnya sempat tertunda. Kelanjutan program tersebut akan menggunakan skema PEN bulan ini.
Hal ini tertuang dalam Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 49 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah Tahun 2021-2022 yang ditandatangani Anies pada 5 Agustus 2021.
"Dimulainya konstruksi PEN untuk pengendalian banjir, yakni 9 polder, 4 naturalisasi waduk, 2 penataan sungai/drainase dengan target waktu Agustus 2021," tulis Anies dalam Ingub seperti dikutip, Selasa (10/8/2021).
Kesembilan polder itu antara lain Polder Kelapa Gading, Polder Pulomas, Sub Polder Marunda, Polder Tipala Adyaksa, Polder Muara Angke, Polder Teluk Gong, Polder Mangga Dua, Polder Green Garden, dan Polder Kamal.
Anies menargetkan konstruksi 9 polder ini selesai dalam kurun satu tahun ke depan.
"Terselesaikannya konstruksi pengendalian banjir melalui skema PEN dengan beroperasinya polder pada Agustus 2022," terangnya.
Baca juga: Anies: Kami di Jakarta Tidak akan Menambah atau Mengurangi Data Pandemi Covid-19
Sedangkan 4 waduk yang dinaturalisasi adalah Waduk Brigif, Waduk Lebak Bulus, Waduk Pondok Ranggon, dan Waduk Wirajasa.
Naturalisasi waduk ini ditargetkan rampung Oktober 2022 mendatang.
Anies menunjuk Sekretaris Daerah DKI untuk melaksanakan penyelesaian isu prioritas pada tahun 2021 - 2022, termasuk persoalan banjir.
"Memastikan tercapainya penyelesaian isu prioritas daerah tahun 2021-2022, memimpin dan mengendalikan penyelesaian isu prioritas daerah tahun 2021-2022, memberdayakan seluruh asisten beserta perangkat daerah serta BUMD dan potensi daerah lainnya, dan bertanggung jawab penuh dalam penyelesaian isu prioritas daerah tahun 2021-2022," kata Anies.