Di tempat yang sama, Andi Rojali, Konsultan PT Bintang Cemerlang, mengatakan, baksos swab antigen ini dilakukan sebagai upaya bersama dengan pihak Wihara Dharma Bhakti untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.
"Kami satu pandangan dalam kegiatan baksos ini, sama-sama ingin membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19. Semoga apa yang kami lakukan ini bermanfaat, karena di masa pandemi ini kita harus aktif semampu kita untuk saling peduli, bukan hanya berkeluh kesah saja. Semoga semua makhluk hidup berbagia," ucap Andi sembari mendoakan pembangunan Klenteng dapat berjalan dengan lancar.
Pembangunan Wihara
Pada kesempatan itu, Shirley juga menjelaskan soal pembangunan gedung utama Wihara pasca kebakaran pada tahun 2015 silam.
"Pada tanggal 18 Juli 2021, telah dilakukan ground breaking atau pemasangan tiang pancang pembangunan gedung utama yang dihadiri
Ketua Pembina Bapak Jusuf Hamka. Kehadiran Pak Jusuf Hamka jadi motivasi sekali bagi kami, karena di sini kan kita utamakan kebhinnekaan," ucapnya.
"Seharusnya kita undang Pak Gubernur, namun karena kondisi pandemi acara ground breaking dilakukan secara sederhana. Semoga pembangunan dapat berjalan lancar sesuai rencana, sehingga kami dapat kembali beribadah dengan nyaman," sambung Shirley.
Sebelumnya, Minggu (18/7/2021), Ketua Pembina Wihara Dharma Bhakti hadir langsung saat ground breaking atau pemasangan tiang pancang.
Dari video yang beredar di media sosial, banyak yang memuji apa yang disampaikan Bos Jalan Tol tersebut. Pria yang akrab disapa Babah Alun ini menjadi simbol kebhinnekaan dan kerukunan umat beragama.
"Saya sebagai Pembina Klenteng ikut meresmikan pemancangan pertama Klenteng yang bersejarah ini, insya Allah dalam waktu 1 tahun pembangunan akan selesai. Mohon doa restunya supaya Klenteng ini berjalan dengan lancar pembangunannya," ucap Babah Alun.
"Selesaikan pembangunan dengan baik karena umat sudah rindu untuk beribadah di Klenteng, dan tolong jaga Klenteng ini supaya amanah dan jujur, dan kepada pengurus supaya lebih bertanggung jawab, karena ini amanah untuk kepentingan umat," sambungnya.
Ia pun meminta kepada umat Buddha terutama pengurus Kim Tek li untuk mendoakan para sesepuh supaya diberikan kesehatan, dan panjang umur, sehingga bisa mengawal proses pembangunan Klenteng.
"Mudah-mudahan pembangunannya lancar dan Klenteng bersejarah ini dapat segera dimanfaaatkan untuk ibadah teman-teman umat Buddha," harapnya.
Sejarah
Keberadaan Wihara Dharma Bhakti, di Jalan Kemenangan III, Petak Sembilan, menandakan awal mula peradaban warga keturunan etnis Tionghoa di Kampung Pecinan Glodok, Jakarta Barat.
Vihara tertua di Jakarta dengan luasnya mencapai 3.200 meter persegi lebih menjadi simbol Chinatown sejak era pendudukan kolonial Kongsi Dagang Hindia Timur Belanda Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).