News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kakek di Pulogadung Diduga Aniaya ART Tetangga, Dipicu soal Air Kotor, Ini Kronologinya

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pria berinisial WD (65) diduga melakukan penganiayaan terhadap asisten rumah tangga bernama Neneng (40) di rumahnya, Jalan Al Washliyah RT03/04, Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur pada Senin (23/8/2021).

Terungkap pula pemicu sementara yang membuat WD emosi hingga menganiaya korban.

Detik-detik lansia menganiaya ART tetangga di Pulogadung diceritakan Ketua RT 03/RW 04, Muhammad Sain.

Baca juga: Dua Pria di Depok Dihajar Warga Usai Mencoba Merampok Petugas yang Isi Uang di ATM

Neneng mendapat perlakuan buruk Kakek WD saat keluar rumah majikannya pukul 18.00 WIB.

Ketua RT 03/RW 04 Kelurahan Jati, Muhammad Sain saat memberi keterangan terkait penganiayaan terhadap Neneng di Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (24/8/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Saat itu Neneng hendak kembali ke rumahnya di Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung.

"Melihat rekaman CCTV pas kejadian, begitu keluar rumah, korban dilempar sesuatu," cerita Sain saat ditemui di Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (24/8/2021).

Baca juga: 5 Fakta Arisan Fiktif di Jawa Tengah, Polisi Buru Penyelenggara hingga Penyebab Orang Tergiur

"Kepala korban dijedotin ke tembok," tambah Sain.

Rekaman CCTV memperlihatkan detik-detik lansia menganiaya ART tetangga itu viral di media sosial.

Dari rekaman itu Neneng melawan.

Ia berulangkali memukulkan tasnya ke arah Kakek WD.

Kemudian, Neneng berusaha melarikan diri dari lokasi .

Rekaman CCTV saat WD membenturkan kepala Neneng ke tembok di Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (24/8/2021) (ISTIMEWA)

Warga pun tak mengetahui penganiayaan Kakek WD terhadap Neneng di
Jalan Al-Washliyah ini.

Sebab saat kejadian,warga sedang berada dalam rumah karena Magrib.

Mereka tak mendengar teriakan Neneng dari gang sempit.

"Saya baru tahu kejadian pas malam setelah melihat video rekaman CCTV," beber Sain.

Menurut dia, jarak rumah majikan korban bekerja dengan Kakek WD berhadapan.

Berdasar keterangan sementara WD dan majikan Neneng, Sain mengatakan penganiayaan dipicu karena pelaku merasa Neneng menyiram air kotor ke rumahnya.

Namun, kronologis pasti penganiayaan belum Sain tahu.

Pasalnya, WD belum memberi keterangan secara rinci kepada pengurus RT/RW.

Permukiman warga RT 03/RW 04 Kelurahan Jati lokasi ART perempuan yang karib disapa Neneng dianiaya, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (24/8/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Sementara Neneng hingga Selasa (24/8/2021) belum bisa ditemui.

"Katanya sih korban ini menyiram air kotor ke rumah pak WD," kata Sain.

"Saya belum tahu pasti kronologis kejadiannya, yang jelas kita menyesalkan kejadian."

"Bagaimana kondisi korban saya juga belum tahu," tuturnya.

Pelaku Sempat Bantah Aniaya ART

Neneng mengalami penganiayaan saat hendak pulang ke rumah pada Senin (23/8/2021) sekira pukul 18.00 WIB.

Berdasar rekaman CCTV menyorot kejadian, WD tampak melempar suatu barang ke arah Neneng.

Tak hanya itu, WD juga menjenggut lalu membenturkan kepala korban ke satu tembok rumah warga.

Ketua RT 03/RW 04 Muhammad Sain mengatakan, WD yang berusia sekitar 65 tahun itu sempat membantah melakukan penganiayaan tersebut.

"Tadi pagi pas saya, pak RW, Bhabimkamtibmas, sama Siskomas datang kami tanya kenapa berbuat seperti itu. Terus pak WD membantah, katanya dia enggak ngapa-ngapain korban," kata Sain di Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (24/8/2021).

WD baru mengakui perbuatannya setelah personel Bhabimkamtibmas Kelurahan Jati, Polsek Pulogadung menunjukkan bukti rekaman CCTV kejadian.

Rekaman tersebut kini sudah beredar di media sosial.

Pun setelah mengakui perbuatan, WD tidak langsung menjalani pemeriksaan di Mapolsek Pulogadung.

Hal tersebut lantaran hingga kini Neneng yang jadi korban belum membuat laporan resmi ke Polsek Pulogadung.

"Setelah ditunjukkan video sama pak Bhabimkamtibmas baru mengaku. Tadi polisi yang datang baru Bhabimkamtibmas doang, anggota lain dari Polsek sepengetahuan saya belum," katanya.

Sain menuturkan, berdasar keterangan sementara, WD tega menganiaya karena emosi rumahnya terkena air kotor saat Neneng membuang air di Jalan Al-Washliyah lokasi kejadian.

Pemicu pasti kejadian belum diketahui karena setelah kejadian Neneng langsung melarikan diri pulang ke rumahnya di kawasan Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Pulogadung.

"Memang kalau secara kontur, jalan depan rumah tempat Neneng bekerja dengan rumah pak WD itu lebih rendah rumah pak WD."

"Jadi mungkin pas buang air kotor airnya ke arah rumah pak WD."

"Tapi itu baru keterangan sepihak saja," tuturnya.

Pelaku Pernah Cekcok dengan Majikan Korban

Permukiman warga RT 03/RW 04 Kelurahan Jati lokasi ART perempuan yang karib disapa Neneng dianiaya, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (24/8/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Ketua RT 03/RW 04 Muhammad Sain mengatakan sebelum penganiayaan pada Senin (23/8/2021) sekira pukul 18.00 WIB WD sempat terlibat masalah dengan pemilik rumah tempat Neneng bekerja.

"Dulu pak WD pernah masalah dengan pemilik rumah. Kalau enggak salah sekitar dua tahun lalu kejadian, masalahnya juga sama. Gara-gara buang air kotor," kata Sain di Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (24/8/2021).

Bedanya, kala itu Neneng belum bekerja sebagai ART sehingga tidak mengetahui riwayat masalah antara WD dengan pemilik rumah yang sudah sekitar satu tahun ini memperkejakan dia.

Baca juga: Tak Menyesal, Pemuda Aniaya Teman Gara-gara Lihat Korban Malas Kerja Tapi Punya Banyak Uang & Motor

Permasalahan antara WD dengan pemilik rumah pun tidak berujung penganiayaan dan bisa diselesaikan secara kekeluargaan, beda dengan kasus menimpa Neneng sekarang.

"Sepengetahuan saya pak WD ini belum meminta maaf ke korban. Memang dia sekarang sudah enggak bisa bicara karena ada penyakit di tenggorokan. Tapi kan tetap bisa minta maaf," ujarnya.

Sain menuturkan dalam waktu dekat pengurus RT 03/RW 04 berencana meminta penjelasan lengkap dari WD dan Neneng guna memastikan kronologis dan pemicu penganiayaan.

Namun dia memastikan hal tersebut tidak membuat pihaknya melarang Neneng melapor ke polisi bila ingin menyelesaikan masalah secara hukum, pun hingga kini Neneng belum membuat laporan resmi.

"Korban ini pulang pergi, tinggalnya di (Kelurahan) Rawa Terate. Jadi enggak menginap di rumah tempat dia bekerja. Pas kejadian itu (penganiayaan) juga korban dalam posisi mau pulang," tuturnya. 

Tak Buat Laporan Polisi

Neneng (40) pembantu rumah tangga yang mengalami penganiayaan majikannya belum membuat laporan polisi ke Polsek Pulogadung.

Hal tersebut disampaikan Kapolsek Pulogadung, AKP David Ricardo.

Dirinya mengungkapkan, pihaknya belum menerima laporan dari korban terkait penganiayaan yang terjadi pada Senin (23/8/2021) malam.

"Belum ada laporan," kata dia saat dihubungi Wartakotalive.com, Selasa (24/8/2021).

Senada dengan David, Kanit Reskrim Polsek Pulogadung, AKP Heru masih menunggu korban datang ke Polsek Pulogadung untuk buat laporan.

Namun demikian, pihaknya sudah melakukan pengecekan ke tempat kejadian perkara (TKP).

"Kita sudah cek ke TKP dan kita sudah sarankan untuk korban membuat laporan," jelas dia.

Sementara itu, Ketua RT 03/04 Kelurahan Jati, Muhammad Sain menambahkan, aparat kepolisian sudah mendatangi rumah pelaku.

Sain juga mempersilahkan Neneng untuk membuat laporan apabila tidak menerima perbuatan WD.

"Jika korban itu mau nuntut silakan buat laporan polisi, itu hak dari korban," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Perkara Air Kotor, Terkuak Detik-detik Pria 65 Tahun di Pulogadung Aniaya ART Tetangga

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Sebelum Diperlihatkan Rekaman Kamera CCTV, WD Mengelak Telah Aniaya Pembantu di Pulogadung

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini