News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sepi Pengunjung, Banyak Kios di ITC Dilelang, Harga Mulai Rp 350 Jutaan

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pusat perbelanjaan gadget ITC Ambassador di Jl DR Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah kios di pusat perbelanjaan masuk daftar lelang. Sinyal berakhirnya era kios-kios di pusat perbelanjaan atau di International Trade Center (ITC).

Sejumlah kios masuk daftar lelang. Jika dicari melalui lelang.go.id, lalu memasukan kata kunci 'kios', maka akan nampak banyaknya kios yang dijual.

Harganya bervariasi dari Rp 350 juta hingga Rp 1 miliar lebih, tergantung lokasi.

Dewan Penasehat Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Tutum Rahanta mengatakan, era kios-kios akan semakin tergerus oleh zaman.

Terutama oleh jual-beli online yang semakin berkembang pesat.

"Sebelum pandemi memang sudah turun minat masyarakat ke kios, dipercepat oleh pandemi, jadi kuburan lah sudah," ujar Tutum kepada Tribunnews, Kamis (2/9/2021).

Baca juga: PHRI: Dunia Usaha Berdarah-darah karena Kebijakan PPKM Pemerintah

Saat ini kios-kios di ITC Roxy Mas hingga ITC Cempaka Mas turut masuk daftar lelang. Pandemi Covid-19 dibarengi dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat pedagang di kios-kios sepi dari peminat.

Baca juga: APPBI: Pembatasan Sosial Berskala Mikro di Jawa-Bali Bikin Pusat Perbelanjaan Makin Terpuruk

"Mereka tidak melaksanakan Trade Center secara benar. Tidak pada tempatnya. Itu bukan industri. Konsumen lama-lama bosen ke ITC, lalu mikir apa bedanya dengan mal," ucap Tutum.

Baca juga: Imbas PPKM, APPBI: Dana Cadangan Habis, Beberapa Pusat Perbelanjaan Akan Dijual

Menurut Tutum, beberapa tahun ke depan masyarakat akan semakin meninggalkan untuk datang ke kios. Masalahnya, kata dia, pengelola ITC tidak bisa menentukan si pemilik kios untuk berdagang apa.

"Satu problem di ITC, Anda tidak bisa larang pemilik mau jualan apa. Kalau mal boleh ngatur lantai ini untuk ini. Kecuali ITC kayak Roxy Mas yang semua handphone,," ujarnya.

"Kalau orang mau beli handphone fokusnya ke sana. Tapi sekarang saingan dengan online. Apalagi, ITC yang tidak ada konsep atau tidak spesifik," tutur Tutum.

Tutum berujar, pandemi Covid-19 semakin mempersulit keadaan para peritel. Tak heran, banyak kios terpaksa dijual atau dilelang karena pemasukan yang menurun drastis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini