Tak hanya itu pelaku juga sempat melakukan pemukulan, hingga melukai tangan Tommy.
"Kondisinya (Tommy) agak membaik. Jadi lengannya (luka tusuk) sudah dioperasi 12 jaitan sudah mulai membaik yang lainnya InsyaAllah baik-baik saja," katanya.
Setelah para pelaku termasuk AJ keluar rumah dan berusaha meninggalkan lokasi kejadian, Dodi sempat memeriksa tas yang dibawa AJ yang diakui berisikan uang.
Namun Dodi kaget juga tas itu bukanlah berisikan uang.
Baca juga: Kali Cilemahabang Menghitam Layaknya Oli Bekas, Pj Bupati Bekasi Bentuk Satgas Pantau Pencemaran
"Nah tas itu yang dibawa AJ ternyata isinya senjata yah. karena ketinggalan di sofa dan tas itu bukan uang, sama sekali tak membawa uang," ujarnya.
Dodi juga tidak mengetahui secara pasti motif awal AJ.
Meskipun memang dirinya sempat mengusir para pelaku atas kejadian itu. Beruntungnya AJ dan rekan-rekannya langsung pergi dari rumahnya.
"Saya kurang tahu niat awal mereka apa sebenarnya, tapi kalau dilihat dari peralatan yang dibawa kan rada ngeri nih. Tapi kalo analisa saya mereka ini bukan profesional, amatir jadi pada saat masuk ke lokasi agak enggak berani gituloh, takut," ucapnya.
Kronologi
Dodi pun menceritakan kronologis kejadian tersebut, awalnya permasalahan ini karena AJ (pelaku) dan anaknya Tommy terlibat bisnis investasi.
AJ menawari Tommy untuk berinvestasi, akhirnya disepakati investasi itu sebesar Rp 970 juta.
Dari investasi itu, AJ juga memberikan batas waktu untuk segera mengembalikan modal tersebut.
Hanya saja dari batas waktu yang ditentukan AJ tak sanggup untuk membayar.
Sehingga Dodi curiga hal ini lah yang menjadi dasar AJ melakukan penganiayaan.