TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Beberapa orang narapidana (napi) yang selamat dalam kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang masih mengalami trauma.
Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang itu menewaskan 49 narapidana yang mendekam di tahanan tersebut.
Para narapidana yang selamat masih merasakan kesulitan tidur hingga halusinasi didatangi rekan satu sel yang tewas terjebak di dalam sel.
Satu diantara narapidana yang selamat berinisial P.
Ia bercerita kesulitan tidur setelah kejadian kebakaran yang yang terjadi pada Rabu (8/9/2021).
Selain itu, ia masih teringat sejumlah peristiwa dalam peristiwa kebakaran maut tersebut.
"Cukup butuh juga penanganan dokter seperti ini. Seperti tadi kan ditanya, apa yang dirasa, keluhannya apa ada yang mengganggu. Jadi buat saya butuh, supaya saya bisa mengungkapkan perasaan saya, jadi lebih lega," kata napi dari Blok C1 itu dalam keterangannya, Jumat (17/9/2021).
Baca juga: Periksa 34 Saksi, Polisi Segera Gelar Perkara Tentukan Tersangka Kebakaran Lapas Tangerang
Sementara itu, narapidana kasus narkoba yang selamat berinisial H juga menceritakan trauma pasca-kejadian tersebut.
Bahkan, ia pernah merasa rekannya yang meninggal akibat kejadian tersebut datang menghampirinya beberapa hari setelah peristiwa kebakaran maut tersebut.
"Mungkin karena saya kepikiran dan mengingat-ngingat dia, jadi saya merasa dia datang ke saya. Tapi kalau sekarang, yang saya rasa lebih ke ingin suasana yang ramai, tidak mau sepi," cerita H.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kota Tangerang menggelar trauma healing untuk para narapidana.
Pelayanan kesehatan jiwa ini diikuti puluhan narapidana khususnya napi blok C yang melihat langsung kobaran api menghanguskan Lapas Kelas 1 Tangerang.
Kepala Bidang P2P, Dinkes Kota Tangerang, Indri Bevy mengungkapkan, program trauma healing digelar sejak Selasa (14/9/2021) hingga Jumat (17/9/2021).
Trauma healing diadakan bersama RSUD Kota Tangerang dan Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI).