TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah video rekaman CCTV memperlihatkan sekumpulan security atau satpam sebuah perumahan elit dengan seorang warga viral di media sosial.
Keributan yang melibatkan 17 orang mengenakan pakaian satpam terhadap salah seorang penghuni Perumahan Permata Buana, Kembangan diduga akibat melakukan pemerasan.
Berdasarkan keterangan video dari akun merekamjakarta di Instagram, Selasa (21/9/2021), cekcok tersebut diduga akibat oknum satpam meminta jatah uang terhadap warga yang sedang merenovasi rumahnya.
Menindaklanjuti peristiwa itu, aparat Polres Metro Jakarta Barat telah memanggil sebanyak 17 security Permata Buana.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono mengatakan 17 satpam itu dibawa ke kantor polisi untuk diminta keterangannya tentang kronologi cekcok deng warga
"Kami cek supaya tahu apa yang terjadi. Saat ini masih diperiksa oknum satpam yang terlihat seperti di video," kata Joko saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (21/9/2021).
Aksi yang berujung saling dorong itu terjadi pada Senin (20/9/2021) kemarin sekitar pukul 13.00 WIB siang.
Baca juga: VIRAL Kisah Wanita Buat 400 Souvenir Pernikahan Sendiri, Ungkap Lebih Hemat Sambil Latih Kreativitas
Joko mengatakan keributan bermula saat ada warga yang menggunakan mobil bak terbuka membawa tanaman ke rumah yang sedang dilakukan renovasi.
Pasangan suami istri pemilik rumah itu langsung membuat laporan. Atas laporan itu, polisi lantas memanggil 17 satpam Perumahan Permata Buana untuk dimintai keterangan.
"Masih kita dalami lagi. Satpam kooperatif untuk memenuhi panggilan," ujarnya.
Joko menduga penyebab keributan tersebut karena masalah internal pengurus keamanan lingkungan perumahan. Namun, pihaknya belum bisa memerinci kronologi sebenarnya terkait peristiwa itu.
Ia hanya menjelaskan sedikit bahwa saat mobil bak hendak menaruh tanaman tersebut ke rumah, sopir mobil bak itu diadang oleh kawanan satpam.
Warga itu pun terlibat cekcok dan saling dorong dengan satpam berseragam cokelat dan berompi hijau.
Hingga kini, polisi masih mengumpulkan keterangan terlapor dan juga saksi dalam peristiwa yang viral di media sosial itu.