TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Pendidikan DKI Jakarta memastikan, pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas tetap jalan, meski Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menemukan 25 klaster penularan Covid-19 di sekolah.
“Tidak ada rencana kami untuk membatalkan (PTM), masih sesuai timeline kami,” ucap Kepala Bagian Humas Disdik DKI Taga Radja, Jumat (24/9/2021).
Bahkan, mulai 27 September 2021 besok ada penambahan 890 sekolah yang dibuka untuk PTM Terbatas di ibu kota.
“Insya Allah tanggal 27 September sudah ada penambahan 890 sekolah lagi, jadi digenapkan ada 1500 sekolah bergabung dengan sebelumnya 610 sekolah,” ujarnya.
Baca juga: Bamsoet Minta Pemda Cek Dugaan Klaster Covid-19 saat PTM di Jateng
Baca juga: Segera Evaluasi Pelaksanaan PTM untuk Cegah Bertambahnya Klaster Baru
Taga memastikan, tambahan 890 sekolah ini sudah lolos seleksi dan asesmen dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Kelengkapan sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan, seperti wastafel hingga persediaan hand sanitizer pun sudah disiapkan dengan baik oleh ratusan sekolah ini.
“Sekarang tinggal menunggu SK (surat keputusan) Kepala Dinas Pendidikan saja,” kata Taga.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini memastikan, pihaknya bakal mengawasi dengan ketat pelaksanaan protokol kesehatan di setiap sekolah yang dibuka untuk PTM.
Dengan demikian, diharapkan pembukaan sekolah ini tak menjadi klaster baru penularan Covid-19 di ibu kota.
Baca juga: Respons Dinas Kesehatan DKI Soal Temuan 25 Klaster Covid-19 Selama PTM
Baca juga: Kasus Covid-19 di Lingkungan Sekolah Jateng Terus Bertambah, Bermula dari Curi Star PTM ?
“Protokol kesehatan dari awal PTM Terbatas ketat ya walau ada ada atau tidak ada kasus, prokes kami akan optimalkan, karena ini kunci dari kami Disdik mengawal PTM Terbatas,” tuturnya.
“Walau kendur sedikit saja, bisa berbahaya ini,” tambahnya menjelaskan.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta masih menelusuri temuan 25 klaster Covid-19 selama penyelenggaraan PTM di Ibu Kota.
Hal ini diungkap Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti kepada awak media kala menghadiri apresiasi tim pemulasaran jenazah Covid-19 posko Monas, Rabu (22/9/2021).
"Tentu kami akan check and cross check semua data. karena definisi klaster perlu disamakan persepsinya," jelasnya di Monas.