Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi masih memburu pelaku penembakan yang menewaskan seorang ustaz bernama Arman alias Alex di Pinang, Kota Tangerang pada Sabtu (18/9/2021).
Hingga kini, polisi masih mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi di TKP. Meski sudah sepekan berlalu, pelaku penembakan hingga kini masih menjadi misteri karena belum mendapat petunjuk yang jelas.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan hingga kini pihaknya sudah memeriksa saksi terkait penembakan itu.
"Sampai kemarin sudah ada 12 saksi yang sudah dilakukan pemeriksaan. Termasuk analisis rekaman CCTV dan proyektil peluru masih dikerjakan Labfor," kata Kabid Humas Polda Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Minggu (26/9/2021).
Yusri menambahkan, pihaknya menemui sejumlah kesulitan dalam mengusut kasus ini. Di antaranya adalah tidak ada saksi yang menyaksikan peristiwa itu di lokasi dan rekaman CCTV yang gelap sehingga menyulitkan analisis dari bukti tersebut.
Baca juga: Detik-detik Penembakan Ustaz Terekam CCTV, Terduga Pelaku Mondar-mandir Depan Rumah Korban
"Masih menganalisis alat-alat bukti yang ada. Memang ada kesulitan karena tidak ada saksi yang melihat langsung kejadian, hanya mendengar suara tembakan. Termasuk rekaman CCTV dari warga yang kondisinya gelap dan sudut gambarnya memang sulit dianalisis. Tapi tim masih bekerja termasuk juga keterangan-keterangan saksi," jelas Yusri.
Sebelumnya, penembakan terhadap ustaz Arman terjadi pada Sabtu (18/9) di Pinang, Kota Tangerang. Korban tewas setelah ditembus timah panas di pinggang kanannya seusai menunaikan salat Magrib di masjid dekat rumahnya.
Selang beberapa hari kemudian, sebuah rekaman CCTV milik warga yang tinggal di akses gang dekat rumah korban beredar luas. Dalam video itu, terlihat seorang pengendara motor beratribut jaket ojek online mondar-mandir di sekitar rumah korban.
Tampak pengendara motor itu memantau situasi sambil menunggu seseorang yang diduga kuat eksekutor penembakan terhadap Ustaz Arman. Tak lama berselang, seorang yang diduga eksekutor itu berboncengan dengan pengendara sepeda motor dan langsung melarikan diri.