Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Polres Metro Tangerang Kota masih mendalami penyebab tewasnya 5 orang di dalam gorong-gorong saat mengecek kabel fiber optik di Jalan Taman Royal 1, Cipondoh, Kota Tangerang pada Kamis (7/10/2021) lalu.
Polisi menduga adanya potensi kelalaian vendor atau penyedia proyek rekanan PT Telkom Indonesia dalam peristiwa yang menewaskan 3 karyawannya itu.
Peristiwa nahas ini ditengarai akibat tidak ada pengawasan dari vendor terhadap tiga pekerja yang mengerjakan utilitas milik PT Telkom itu.
"Kami masih menyelidiki peristiwa ini, dugaan sementara arahnya ke yang memberikan pekerjaan dan dari vendor yang melaksanakan pekerjaan. Makanya kita dalami agar tahu apakah mereka melakukan pengawasan dalam proses pekerjaannya atau tidak," ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Deonijiu de Fretes saat dikonfirmasi, Senin (11/10/2021).
Deonijiu menambahkan, pihaknya juga mendalami surat perjanjian kerja antara vendor dengan PT Telkom dalam pengerjaan fasilitas itu.
Dalam surat perjanjian itu nantinya dapat diketahui pihak mana yang bertanggung jawab penuh atas tewasnya tiga pekerja dan dua warga itu saat pekerjaan utilitas fiber optik itu dilakukan.
"Kemarin kita juga sudah cek surat perjanjian kontrak proyek ini. Hal itu dilakukan untuk diketahui siapa penyedia proyek dan penanggung jawabnya. Untuk para korban sudah dilakukan autopsi dan keluarganya sudah mengambil untuk dibawa pulang dan dilaksanakan pemakaman," ujar Deonijiu.
Baca juga: 10 Saksi Diperiksa Terkait Tewasnya 5 Orang dalam Gorong-gorong di Tangerang
Peristiwa tewasnya 5 orang bermula saat pengecekan instalasi kabel fiber optik milik Telkom Akses dilakukan di dalam gorong-gorong Perumahan Taman Royal, Cipondoh.
Kepala BPBD Kota Tangerang Deni Koswara yang turut serta dalam evakuasi korban menceritakan bahwa di dalam gorong-gorong dilaporkan tiga orang pukul 13.00 WIB.
Laporan selanjutnya diterima pada pukul 16.30, bahwa masih ada dua korban yang tertinggal dalam gorong-gorong tersebut
Proses vekuasi dua korban itu dilakukan dengan cara mengeringkan air dalam gorong-gorong setinggi 1,5 meter dengan cara dikeluarkan dengan mesin pompa.
"Setelah air kering jenazah korban kami evakuasi," ujarnya.
Sementara proses evakuasi ketiga korban dilakukan di sore hari dan diketahui bahwa ada warga sekitar yang menjadi korban.
Diduga warga tersebut tewas saat hendak menolong namun menghirup gas beracun di dalam gorong-gorong itu.
Puslabfor melalui Tim Sub Bidang Toksikologi Lingkungan Puslabfor Mabes Polri menemukan kandungan gas berbahaya dalam gorong-gorong.
Gas itu diduga menjadi penyebab kelima korban mati lemas di dalam dan tak sempat menyelenggarakan diri.
Kepala Sub Bidang Toksikologi Lingkungan Puslabfor Mabes Polri Komisaris Faizal Rachmad gas tersebut bercampur air dalam gorong-gorong. Jenis konsenterasi dan kandungan gasnya masih diteliti oleh Puslabfor Polri.
"Kami sudah mengambil sampel air, gas dan udara dari lokasi. Puslabfor akan meneliti jenis gas dan kandungan apa yang menyebabkan lima orang tewas di dalam gorong-gorong itu," kata dia.