Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemprov DKI mengumumkan ibu kota resmi menjadi tuan rumah Formula E pada tanggal 4 Juni 2022 mendatang.
Merespons itu Politikus Gerindra, Syarif menyebut pihak kontra Formula E makin pusing.
"Yang mengatakan itu kan akhirnya pusing sendiri, bagaimana membatalkannya kan pusing sendiri ya," kata Anggota DPRD DKI Jakarta itu kepada TribunJakarta.com, Sabtu (16/10/2021).
Baca juga: 4 Tahun Anies Urus Ibu Kota, Jakarta Resmi Jadi Tuan Rumah Formula E pada 4 Juni 2022
Mereka yang kontra sempat menyoal temuan BPK soal potensi kerugian jika Formula E terlaksana.
Mereka pun mendorong agar Pemprov DKI Jakarta mengkaji temuan tersebut.
Belakangan Pemprov DKI Jakarta sudah mengkajinya dan pada akhirnya, Jakarta terpilih menggelar balapan jet darat listrik tersebut.
"Ternyata rekomendasi BPK dijalankan loh. Yang kontra justru pusing sendiri, " imbuh Syarif.
Atas hal ini Syarif memberikan apresiasinya kepada Pemprov DKI Jakarta.
Ia sempat mengatakan kepada pihak yang kontra untuk bersabar dan menunggu langkah yang dilakukan oleh Pemprov DKI sertak Jakpro.
"Sejak awal saya katakan pihak-pihak yang kontra mohon bersabar bersabar. (Saat ini) makin pening lah," sambungnya.
Seringkali, Syarif mengatakan apa yang diperdebatkan oleh pihak-pihak yang mengingankan pembatalan Formula E adalah soal rencana.
Hal ini justru berbanding terbalik dengan realita yang sudah disampaikan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Satu di antaranya terkait commitmen fee sebesar Rp560 Miliar yang menggunakan APBD.
Baca juga: 4 Tahun Anies Pimpin Jakarta, Jumlah Penduduk Miskin Capai 500 Ribu, Dampak Pandemi Covid-19
Baca juga: Duka Kebakaran di Pademangan, Kuli Panggul Ditemukan Tewas Peluk Hadiah Ulang Tahun Sang Anak
Pemprov DKI telah membayarkan uang komitmen Formula E sebesar 31 juta poundsterling atau Rp 560 miliar pada 2019 dan 2020 lalu.