TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya memperbarui data jumlah korban kecelakaan TransJakarta di Halte Cawang-Ciluwung Jalan MT Haryono, Jakarta Timur.
Dalam data yang telah disempurnakan itu, total jumlah korban tercatat sebanyak 33 orang.
Sebelumnya, polisi merilis data korban meninggal dunia dan luka-luka sebanyak 37 orang.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono mengatakan, 33 korban termasuk 2 korban meninggal dunia yang diketahui adalah sopir dan penumpang.
Kedua korban tewas itu yakni sopir berinisial J dan penumpang laki-laki.
"Dalam data yang diperbarui ada 5 orang luka berat dan sisanya 26 luka ringan. Itu sudah kembali rawat jalan sembilan orang jadi sisa ada 17. Mereka dirawat di sejumlah rumah sakit di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur," kata Argo di Kantor Sub Direktorat Penegakkan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (26/10/2021).
Baca juga: Proses Otopsi Selesai, Dua Jenazah Korban Kecelakaan Transjakarta Telah Diserahkan ke Pihak Keluarga
Dua bus TransJakarta terlibat kecelakaan di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, pada Senin (25/10/2021) pagi.
Akibat peristiwa tersebut sebelumnya dilaporkan dua orang meninggal dunia dan 37 luka-luka.
Dalam peristiwa tersebut, bus TransJakarta yang ditabrak dari belakang terseret hingga 15 meter.
Bus yang ditabrak itu rusak parah hingga sopir yang mengemudikannya tewas di tempat.
"Busa yang ditabrak dari belakang terseret cukup jauh kurang lebih 15 meter. Hasil penyelidikan sementara diduga sopir tidak melakukan upaya pengereman hingga tabrakan dahsyat itu terjadi," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo di Kantor Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (25/10/2021).
Hingga saat ini, penyidik dari Polda Metro Jaya masih mendalami dugaan penyebab terjadinya kecelakaan TransJakarta itu.
Pemeriksaan juga melibatkan sejumlah saksi, ahli, hingga CCTV yang terpasang di bodi bus dan halte.
Rencananya, penyidik melibatkan ahli Traffic Accident Analysis (TAA) untuk menyelidiki penyebab tabrakan moda transportasi massal milik Pemprov DKI Jakarta itu.
Selanjutnya, polisi akan memeriksa seluruh CCTV yang terpasang pada bus TransJakarta.
"Sementara saksi-saksi masih kami data, ada saksi kunci masih dirawat saat ini belum bisa kami tanyai," pungkas Sambodo.