TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Dua oknum anggota Satpol PP Kota Tangerang yang kedapatan tanpa busana bersama wanita PSK saat razia prostitusi di kawasan Periuk, Kota Tangerang, Jumat (22/10/2021) lalu, kini tengah diperiksa oleh Inspektorat Kota Tangerang.
Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah mengatakan pemeriksaan tersebut dilakukan guna mengetahui peristiwa yang sebenarnya.
Menurut Arief, perintah pemeriksaan kepada dua oknum Satpol PP tersebut telah dilakukan sejak Rabu (27/10/2021) kemarin.
Karena masih diperiksa, Arief enggan berkomentar lebih banyak terkait kasus tersebut dan hanya ingin menunggu hasil pemeriksaan dari inspektorat.
"Iya sudah saya suruh periksa Inspektorat Kota Tangerang sejak kemarin untuk mengecek langsung bagaimana kejadiannya," ujar Arief Wismansyah, Kamis (28/10/2021).
"Saya tidak mau subyektif, kita tunggu saja nanti laporan dari inspektoratnya seperti apa," tambahnya.
Baca juga: Alasan Sengaja Dijebak, Viral Oknum Satpol PP di Tangerang Terciduk Razia Lagi Telanjang Bareng PSK
Menurut Arief, tindakan petugas yang bersalah atau benar akan terungkap ketika pemeriksaan dari Inspektorat Kota Tangerang selesai.
"Kita lakukan dahulu pemeriksaanya seperti apa, nanti akan ketahuan, mana yang salah dan mana yang benar," kata Arief.
Menurut Arief, seluruh pegawai yang berada di bawah naungan Pemerintah Kota Tangerang, memiliki pedoman peraturan kepegawaian selama bertugas.
Sehingga seluruh tindakan petugas harus dilakukan dengan pedoman yang telah ditentukan tersebut.
Dengan demikian, Arief menegaskan akan memberi sanksi jika ditemukan petugas yang bekerja menyalahi Standar Operasional Prosedur(SOP).
"Ada sanksinya (jika menyalahi tugas), kita ini kan ada aturan kepegawaian dalam bekerja. Jadi semua pelaksanaan itu ada ketentuannya, dan kita berpedoman pada itu," terangnya.
Seperti dketahui dua oknum anggota Satpol PP Kota Tangerang diduga telah menyalahi standar operasional saat bertugas melakukan penggerebekan atau razia prostitusi di kawasan Periuk, Kota Tangerang, Jumat (22/10/2021) lalu.
Keduanya diduga didapati sudah tanpa busana bersama wanita pekerja seks komersial (PSK) di sebuah kamar saat razia dilakukan.
Dalihnya, mereka melakukan penyamaran untuk membongkar jaringan prostitusi online di sana.