TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kenaikan tinggi muka air (TMA) di aliran Sungai Cileungsi-Cikeas, Kabupaten Bogor, menyebabkan meningkatnya debit air Sungai Kali Bekasi.
Imbasnya, beberapa kawasan yang dilewati Kali Bekasi terimbas banjir.
BPBP Kota Bekasi mencatat setidaknya terdapat 11 wilayah yang tergenang hingga pagi tadi. Wilayah tersebut merupakan kawasan yang jadi langganan kala debit Kali Bekasi meningkat.
"Ada 11 kawasan yang kami catat terkena banjir kiriman. Alhamdulillah, siang ini perlahan surut," tutur Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Bekasi Enung Nurcholis.
Berikut lokasi yang terdampak banjir kiriman di Kota Bekasi:
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Senin, 1 November 2021: Hujan Petir Berpotensi Terjadi di Beberapa Kota
- Perumahan Pondok gede permai
- Pondok Mitra Lestari
- Gang Mawar Kartini
- Gang Kalimaya RT 01/005
- Perum Jaka Kencana
- Jalan KH.Agus Salim RT 02 RW 08 Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur
- GG Misolin RT 04/08, Bekasi Jaya Pintu Air jembatan biru lengkak
- Jalan Mayor Oking
- RT 04 RW 04 Kelurahan Bekasi Jaya
- GG Melati RT 4 dan 5 RW 02, Kelurahan Margahayu.
Anies Baswedan Mengandalkan Pompa-pompa Mobile untuk Kurangi Banjir di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan bahwa dirinya telah menyiapkan antisipasi menghadapi banjir yang mengancam Ibu Kota di bulan-bulan ini.
Anies mengakui bahwa dirinya sudah siapkan skenario atau simulasi untuk menangani masalah banjir di Jakarta yang kerap terjadi saat musim penghujan.
Anies meyakini melalui skenario itu, genangan atau banjir yang melanda Jakarta bisa cepat surut.
"Maka target untuk bisa mengeringkan itu bisa tercapai. Kenapa? Karena semua sumber daya dikerahkan. Ketika sebuah kawasan tergenang, biasanya bisa sampai 3-4 hari, di hari itu semua damkar dikerahkan," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Minggu (31/10/21).
Adapun pembagian tugas untuk menyurutkan banjir juga dilakukan dengan menggunakan pompa-pompa mobile yang tersebar di titik-titik rawan banjir.
Hal tersebut dilakukan guna membantu menurunkan debit air.
"Kemudian pompa mobile dikerahkan, tangki penyiraman air dikerahkan untuk menarik air dan itu surutnya bukan semata-mata gravitasi, tapi karena ditarik oleh pompa. Itu semua memerlukan manajemen, semuanya memerlukan skenario, itu semua memerlukan simulasi, dan itu yang kita kerjakan," jelasnya.
Lanjutnya, ia juga mengatakan terkait dengan penanganan pengungsi itu sudah disiapkan tempat-tempatnya dan juga protokol kesehatannya.
"Kami berharap tentu musim penghujan kali ini mudah-mudahan kita dijauhkan dari banjir. Karena jumlah hujan itu di luar kendali kita, tapi bila curah hujan melampaui ambang batas, maka kita punya target untuk menyelesaikan secepatnya," tutupnya.
10 Kecamatan Jakarta Selatan Ini Rawan Pergerakan Tanah
Memasuki puncak musim penghujan yang diprediksi terjadi pada Bulan November 2021 mendatang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai pergerakan tanah.
Tercatat, ada sebanyak sepuluh kecamatan potensi pergeseran tanah menengah di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Imbauan tersebut disampaikan Wali Kota Jakarta selatan, Munjirin lewat akun instagramnya @bang.munjirin.
Dalam postingannya, Munjirin mengunggah peta ilustrasi sebaran wilayah rawan terjadi gerakan tanah yang diprediksi terjadi pada November 2021 mendatang.
Wilayah Jakarta Selatan menjadi kawasan yang berpotensi mengalami pergeseran tanah menengah paling banyak, antara lain Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama.
Selanjutnya, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.
Sedangkan wilayah Jakarta Timur, potensi pergeseran tanah menengah diperkirakan terjadi di Kramat Jati dan Pasar Rebo.
Seluruh wilayah tersebut akan mengalami pergeseran tanah jika curah hujan di atas normal.
Khususnya pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau lereng.
"Menurut informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di Zona Menengah," tulis Munjirin.
"Pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan," jelasnya.
Terkait hal tersebut, dirinya mengimbau kepada jajarannya, mulai dari lurah, camat hingga masyarakat untuk mengantisipasi pergerakan tanah imbas curah hujan tinggi.
"Untuk itu, kepada Lurah, Camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," imbau Munjirin.
Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Besok
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca DKI Jakarta untuk besok Senin, 1 November 2021.
Info cuaca tersebut dirilis melalui laman resmi BMKG, bmkg.go.id.
Wilayah DKI Jakarta secara merata diprediksi berpotensi turun hujan dengan skala ringan di pagi hari.
Prakiraan cuaca DKI Jakarta ini berlaku mulai Senin (1/11/2021) pagi hingga Selasa (1/11/2021) dini hari.
Baca juga: Peringatan Dini Gelombang Tinggi Senin 1 November 2021, BMKG: 1 Wilayah Capai 4 Meter
Berikut prakiraan cuaca BMKG di DKI Jakarta besok, Senin (1/11/2021):
Jakarta Barat
Pagi : Hujan Ringan
Siang: Hujan Sedang
Malam: Berawan
Dini Hari: Cerah Berawan
Suhu: 24-32 derajat celcius
Jakarta Pusat
Pagi : Hujan Ringan
Siang: Hujan Sedang
Malam: Berawan
Dini Hari: Cerah Berawan
Suhu: 25-32 derajat celcius
Jakarta Selatan
Pagi : Hujan Ringan
Siang: Hujan Petir
Malam: Berawan
Dini Hari: Cerah Berawan
Suhu: 24-32 derajat celcius
Jakarta Timur
Pagi : Hujan Ringan
Siang: Hujan Petir
Malam: Berawan
Dini Hari: Cerah Berawan
Suhu: 24-32 derajat celcius
Jakarta Utara
Pagi : Hujan Ringan
Siang: Hujan Ringan
Malam: Berawan
Dini Hari: Cerah Berawan
Suhu: 25-32 derajat celcius
Kepulauan Seribu
Pagi : Hujan Ringan
Siang: Berawan
Malam: Berawan
Dini Hari: Hujan Ringan
Suhu: 26-32 derajat celcius
Sebagian berita tayang di Warta Kota: Sungai Cileungsi-Cikeas Meluap, Sejumlah Kawasan Permukiman di Bekasi Terendam Banjir