TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Sebuah rumah di kawasan perumahan Metland Puri Cipondoh, Tangerang, Banten, mengalami kebakaran, Selasa (9/11/2021) dini hari.
Kebakaran itu menyebabkan satu keluarga yang merupakan penghuni rumah meninggal dunia.
Juan, warga sekitar yang tinggal di depan lokasi mengatakan empat orang yang menjadi korban meninggal tersebut merupakan satu anggota keluarga.
"Korban ada empat orang, semua satu keluarga, ayah, ibu, anak dan nenek," ujar Juan saat diwawancarai awak media di kediamannya.
"Sepertinya kebakaran itu karena korsleting listrik kayanya, soalnya tidak ada tanda apa-apa, tiba-tiba api sudah besar," sambungnya.
Lebih lanjut, Juan menjelaskan kronologi kejadian.
Baca juga: Satu Keluarga Tewas dalam Kebakaran Rumah di Tangerang, Sang Istri Tengah Hamil 4 Bulan
Kejadian bermula sekitar pukul 04.30 WIB saat seluruh tetangga korban berteriak meminta tolong yang menandakan terjadi kebakaran.
Menurutnya, warga justru mengetahui terjadinya kebakaran, ketika terdengar ledakan-ledakan yang cukup keras dari dalam rumah korban.
Mengetahui kejadiaan tersebut, para warga disebut Juan, langsung berhamburan saling bergotong-royong membantu memadamkan api.
Sementara anggota keluarga lainnya sibuk menyelamatkan barang-barang yang ada, karena panik api dapat menjalar.
"Tetangga mengetahui kebakaran itu sekitar pukul 04.30 WIB, kita warga tau ada kebakaran justru saat suara ledakan dari dalam rumah korban terdengar keras, mungkin ledakan itu berasal dari barang elektronik tangga seperti kulkas, TV, kompor dan lainnya," kata dia.
"Tahu ada kebakaran, warga langsung saling membantu memadamkan api, ada yang pakai ember ada yang pakai selang air, ada sekitar 20 orang yang bantu memadamkan api," sambungnya.
"Sementara warga memadamkan api, anggota keluarga lainnya yang panik, langsung pada menyelamatkan barang-barang, karena api sudah besar banget, takutnya menjalar," jelasnya.
Lebih lanjut Juan menerangkan, api baru berhasil dipadamkan pada pukul 06.30 WIB, setelah delapan unit pemadam kebakaran dikerahkan.
"Api baru padam itu waktu sudah pagi, jadi kita dibantu sama pemadam kebakaran 6 mobil, lalu 2 mobil lagi menyusul," terangnya.
Selain itu, Ibrahim warga yang tinggal di sebelah kanan korban mengungkapkan, dirinya mengetahui kebakaran saat kepulan asap memasuki rumahnya.
Setelah keluar mengecek kondisi yang terjadi, Ibrahim lalu berteriak meminta tolong sambil membangunkan warga lainnya.
"Saya tahu kebakaran waktu asap masuk ke rumah saya, saya panik dong. Saya cek keluar ternyata sebelah kebakaran," tuturnya.
"Saya langsung teriak minta tolong sama teriak kebakaran, biar warga lain pada bangun jadi ikut membantu memadamkan api," papar Ibrahim.
Dalam peristiwa tersebut, empat korban yang meninggal dunia ialah Johan (35), Elvina (31), Jason (5) dan seorang wanita lanjut usia yang belum diketahui identitasnya, berusia 60 tahun.
Ke empat korban kini telah dibawa menuju RSUD Kabupaten Tangerang, guna melakukan autopsi.
Selain empat korban jiwa, terdapat kerugian materi lainnya dalam peristiwa naas itu.
Diantaranya, rumah, kendaraan roda empat yakni mobil livina bernopol B 1318 TRX, sepeda motor PCX bernopol 4716 BRY dan sebuah sepeda motor lainnya.
Akibat kebakaran tersebut, kerugian ditaksir mencapai Rp 600 juta.
Pantauan TribunTangerang.com pukul 10.00 WIB, kondisi rumah yang seluruhnya hangus terbakar kini telah padam, hanya terlihat sisa-sisa kobaran asap yang berasal dari bangunan rumah.
Rumah tersebut berlantai dua, kondisinya telah hangus terbakar, tersisa tiang beton rumah yang sudah berwarna hitam karena tekena kobakaran api.
Sebuah kendaraan roda empat yang menjadi kerugian materi yakni mobil terlihat pada halaman depan rumah. Kondisi seluruh kaca mobil terlihat pecah, bahkan hingga jok dalam mobil pun hangus terbakar.
Selain itu, sebuah kendaraan sepeda motor juga terlihat terparkir di depan rumah.
Meski masih dalam kondisi utuh, bagian kiri motor tersebut terlihat telah meleleh terbakar.