TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah memberlakukan operasi kepatuhan lalu lintas berkode Operasi Zebra Jaya 2021.
Selama empat hari berjalan, Operasi Zebra telah menindak banyak pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono menyebutkan pihaknya telah melakukan penilangan terhadap 1.010 tilang selama empat hari pelaksanaan Operasi Zebra Jaya 2021.
"Kami sudah melakukan penilangan sebanyak 1.010, dan 4.460 teguran selama 4 hari pelaksanaan operasi," ujar Argo Wiyono, Jumat (19/11/2021).
Selain itu, Polda Metro Jaya juga melakukan penindakan berupa penilangan terhadap sejumlah pelanggaran knalpot bising dan penggunaan rotator yang menyalahi aturan.
"Kalau knalpot bising yang kita tindak ada 255 kendaraan. Kemudian untuk pelanggaran rotator ada 22 kendaraan," lanjut Argo Wiyono.
Baca juga: Operasi Zebra Jaya 2021 di Jakarta Mulai 15-28 November: Lokasi, Jenis Pelanggaran, dan Denda Tilang
Operasi 'Zebra Jaya 2021' di wilayah hukum Polda Metro Jaya berlangsung sejak 15-28 November 2021.
Selama 14 hari, polisi akan fokus menindak pelanggaran lalu lintas hingga gangguan kamtibmas seperti penggunaan knalpot yang tidak standar dan aksi balap liar.
Sasaran operasi kali ini akan fokus pada tiga hal yakni knalpot Bising (tidak standar) dengan penindakan pada Pasal 285 ayat 1 Jo pasal 106 ayat 3 Sanksi:Kurungan Paling lama 1 (satu) bulan, serta denda paling banyak Rp 250 ribu.
Kemudian kendaraan menggunakan rotator tidak sesuai peruntukan pada mobil atau kendaraan roda empat lainnya khususnya plat hitam dengan dasar Pasal 287 ayat 4 Sanksi: kurungan paling lama satu bulan dan denda paling banyak Rp 250 ribu.
Terakhir, balap liar dengan dasar Pasal 297 Jo pasal 115 huruf b dengan sanksi kurungan Paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp 3 juta.