TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga tak menyangka salah satu dari tiga pelaku pembunuhan Ridho Suhendra ternyata adalah teman dekat korban.
Zarul Aulia (53), paman Ridho, membenarkan satu pelaku adalah rekan dekat Ridho atau bisa dikatakan merupakan teman akrab.
Hal itu, diketahui Zarul dari keterangan adik Ridho.
"Setahu saya ya. Itu dari keterangan adik almarhum kemarin, ternyata salah satu pelaku yang berambut pirang ini adalah teman akrab almarhum. Karena setiap hari katanya sering boncengan satu motor," kata Zarul saat ditemui di rumah duka, Minggu (28/11/2021) malam.
Bahkan kata Zarul, dari keterangan adik Ridho, selama sepekan terakhir sebelum dimutilasi, Ridho diketahui menginap di rumah teman dekatnya itu yang merupakan pelaku pembunuhan.
"Bahkan Ridho menginap di rumah salah satu tersangka yang menjadi teman dekatnya itu," katanya.
"Jadi satu minggu ini, almarhum tinggal dengan dia (tersangka). Itu yang saya tahu, keterangannya bahwa itu temennya almarhum Ridho dan juga memang temen dekatnya Ridho. Satunya lagi tidak kenal," ujar Zarul saat ditemui di rumah duka di Kampung Buek, Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Minggu (28/11/2021).
Karenanya Zarul tidak menyangka jika teman dekat korban menjadi pelaku yang dengan tega menghilangkan nyawa Ridho.
Apalagi dengan cara yang sadis dan dilakukan dengan memutilasi jenazah korban.
Pihak keluarga meminta agar aparat penegak hukum memberikan ganjaran seberat-beratnya.
"Kita juga nggak nyangka ya. Temen dekat tapi setega itu," katanya.
Zarul menyampaikan, dari dua tersangka yang berhasil diamankan Polda Metro Jaya, hanya satu orang saja yang diketahui menjadi temen dekat almarhum, berdasar keterangan dari adik Ridho.
Sedangkan satu pelaku lain, tidak diketahui identitasnya.
Namun, berdasarkan keterangan yang didapat oleh adik korban, satu pelaku sering terlihat berboncengan bersama Ridho.
Meskipun adik korban mengenal jika salah satu tersangka merupakan teman dekat korban, namun pihak keluarga baik itu ibu dan ayah korban sendiri, tidak cukup mengenal pelaku.
Bahkan belum pernah melihat tersangka.
"Tidak pernah. Salah satu (tersangka) belum pernah. Emang dia (korban) nggak pernah pulang bawa temannya, ke sini. Baik itu laki apa perempuan. Jadinya temennya itu dari luar semua," ucapnya.
Baca juga: Sebelum Dimutilasi, Driver Ojol di Bekasi Sempat Diajak Konsumsi Narkoba oleh Pelaku
Izin Indekos
Zarul Aulia, paman Ridho Suhendra, menjelaskan pertemuan terakhir keluarga dengan Ridho terjadi sekitar dua pekan lalu.
Kala itu, Zarul mendengar cerita dari ibu kandung Ridho bahwa Ridho pamit untuk indekos dikarenakan telah mendapatkan pekerjaan.
Sehingga sejak 2 pekan lalu, Ridho tak lagi pulang ke rumah di Kampung Buwek, Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi.
"Almarhum ini kan belum nikah dan masih tinggal sama orang tuanya. Terus 2 minggu lalu, pamit ke ibunya, mau ngekos katanya karena sudah dapat kerja," tutur Zarul saat ditemui di rumah duka, Kampung Buwek, Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Sabtu (27/11/2021).
Namun sayangnya, Ridho tak memberitahu pihak keluarga terkait pekerjaan barunya beserta lokasi dimana ia tinggal.
Setelah pamit, Ridho hanya membawa tas ransel dan motor yang biasa ia gunakan untuk mengantar penumpang sebagai ojek online.
"Tapi ya komunikasi lancar, masih nanya-nanya hampir setiap hari," ucapnya.
Menurutnya keluarga mulai tak bisa menghubungi nomor telpon Ridho pada Jumat (26/11/2021).
Lantaran HP Ridho dalam kondisi non-aktif.
Dari aplikasi percakapan singkat Ridho tertera bahwa ia terakhir kali membuka aplikasi itu, pada Kamis (25/11/2021) lalu.
"Terakhir online kelihatan di WA itu hari Kamis, dua hari. Sehari setelah itu, HP-nya sudah enggak bisa dihubungi," katanya.
Sementara dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan mengungkapkan bahwa motif pembunuhan disertai mutilasi terhadap Ridho Suhendra (29), karena dendam dan sakit hati yang dirasakan 3 pelaku.
Dimana pelaku FM mengaku ia dan istri kerap dihina oleh korban dan salah satu pelaku lain yakni MAP mengaku selain dihina, istrinya juga pernah dilecehkan oleh korban.
"Dari tiga pelaku yang terlibat, dua orang tersangka berhasil kami amankan berikut sejumlah barang bukti. Sementara satu pelaku lain masih buron dan kami buru," kata Zulpan.
Baca juga: Ridho Pamit Ngekos ke Orang Tua Karena Kerja: 2 Minggu Berselang Jadi Korban Mutilasi
Hubungan Cukup Dekat
Polisi mengungkapkan hubungan antara kurir ojek online Ridho Suhendra dengan ketiga pelaku cukup dekat.
Hal itu diungkapkan Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan yang menangani kasus mutilasi Ridho Suhendra (28).
"Hubungan antara keempat ini tiga tersangka dan satu korban berteman sudah lama dan mereka sudah seperti saudara," ujar Kapolres saat merilis kasus mutilasi ini di Polda Metro Jaya, Minggu (28/11/2021).
Namun sayangnya hubungan pertemanan yang selama ini terjalin seolah sudah tak ada artinya lagi.
Pada Sabtu (27/11/2021) dini hari, ketiganya yakni MAP (29) FM (20) dan RN (masih buron) menghabisi nyawa Ridho Suhendra yang notabene adalah temannya sendiri.
"Tapi karena ada cekcok dan sering terjadi maka terjadi pembunuhan itu," kata Kapolres.
Para pelaku memang sudah merencanakan menghabisi nyawa korban saat korban lengah.
Korban dihabisi oleh mereka ketika korban tengah tertidur.
Menggunakan senjata tajam golok mereka menganiaya korban sampai tak bernyawa.
Hal itu dilakukan pelaku di Penitipan Motor Mitra samping Gedung Juang, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (27/11/2021) dini hari.
"Eksekusinya di tempat parkir mereka bekerja," kata Kapolres.
Kombes Pol Hendra Gunawan mengatakan bahwa usai tak bernyawa, tubuh korban dipotong menjadi 10 bagian oleh para pelaku.
Kemudian pada pukul 05.40 WIB jasad korban dibuang di pinggiran Jalan Pantura Raya, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Tak Suka Perilaku Korban
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan menjelaskan motif dari kasus mutilasi di Bekasi yang menimpa kurir ojek online ini.
Kabid Humas menuturkan korban merupakan teman dari ketiga pelaku.
Namun para pelaku mengaku tak suka dengan peringai korban RS yang tak baik.
Salah satunya MAP yang mengaku istrinya pernah dilecehkan oleh korban.
Sementara FM mengaku dirinya dan istrinya sering dihina korban.
Baca juga: Polisi Sebut Motif FM dan MAP Mutilasi Jasad Driver Ojol di Bekasi untuk Hilangkan Jejak
Hal inilah yang melatarbelakangi tiga pelaku nekat memutilasi korban.
"MAP sakit hati karena istri pelaku pernah dilecehkan korban," ujar Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Minggu (28/11/2021).
Sementara FM alias MR dalam keterangannya kepada polisi mengaku sakit hati karena pernah dihina dan dicemooh oleh korban.
Selain itu, korban juga pernah menghina istri MR.
Kepada para pelaku dikenakan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman pidana maksimal seumur hidup. (jos)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Seminggu Terakhir Sebelum Dimutilasi, Ridho Suhendra Menginap di Kediaman Pelaku