TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Puslabfor Mabes Polri dilibatkan dalam menyelidiki penyebab kebakaran di Gedung Cyber, Kuningan Selatan, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan mengatakan pihaknya baru akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Jumat (3/12/2021).
Sebab sampai Kamis (2/12/2021) malam, katanya, lokasi kebakaran masih dipenuhi dengan asap tebal.
"Tempat Kejadian Perkara (TKP) diamanin saja. Nanti mau lakukan olah TKP karena sampai dengan malam hari ruangan masih berasap dan kabel-kabel kebakaran," tutur Ridwan saat dihubungi.
Baca juga: Dua Orang Tewas Dalam Kebakaran di Gedung Cyber 1, Diduga Akibat Hirup Kepulan Asap
Baca juga: Reuni 212 Tiga Kali Pindah Tempat, Akhirnya Gelar Dialog dengan Ulama di Masjid Bekasi
Terlihat pukul 10.43 WIB sejumlah kepolisian dari Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan sudah tiba di lokasi guna menyelidiki penyebab kebakaran di gedung itu.
Mereka memasuki Gedung Cyber tanpa berkata apapun kepada awak media.
Ridwan mengatakan sejumlah saksi juga sudah diperiksa dalam insiden kebakaran tersebut.
Sebelumnya Pengelola Gedung Cyber menduga dua korban kebakaran yang meninggal saat kejadian tak mendengar suara alarm kebakaran pada Kamis (2/12/2021) lalu.
Manajer Pengelola Gedung Cyber, Dwi Anggodo mengatakan bahwa dua korban tewas ditemukan di lantai 2 gedung yang menjadi titik api berada.
Baca juga: Heran Transjakarta Sering Kecelakaan, Wagub DKI: Kemarin Tabrakan, Sekarang Menabrak
Baca juga: Pelayanan Kian Merosot dan Sering Kecelakaan, Anies Didesak Turun Langsung Benahi Transjakarta
Saat itu kata Dwi, dipastikan pihaknya sudah mengevakuasi seluruh pegawai yang berada di dalam gedung.
"Saya sendiri kurang jelas kenapa kemarin mereka bisa terjebak di dalam karena seluruh karyawan kan sudah keluar," ujarnya ditemui di gedung yang berada di Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (3/12/2021).
Kata Dwi, alarm kebakaran saat itu juga dipastikan menyala.
Apalagi keamanan di lantai dua yang merupakan pusat data server memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi.
Diduga kata Dwi, kedua pegawai magang itu tak mendengar alarm atau masih bingung dengan tanda alarm kebakaran.