Pada musim penghujan seringkali muncul ular kobra di lingkungan rumah warga.
Hal itu karena biasanya disebabkan binatang melata tersebut mencari lokasi untuk bertelur atau bahkan telur-telur tersebut telah menetas.
Hal tersebut tentu cukup mengganggu, karena ular tersebut adalah binatang yang cukup berbaaya.
Ular kobra disebut dengan hewan naja karena di dalam urutan taksonomi termasuk ke dalam genus Naja.
Baca juga: Waspada Penyakit Leptospirosis: Berawal dari Penularan Air Kencing Tikus, Ketahui Cara Mencegahnya
Bagaimana karakteristik hewan berbisa ini?
Ular kobra atau ular sendok adalah semua spesies ular yang memiliki kemampuan memipihkan kepala atau lehernya sehingga tampak seperti sendok.
Semua spesies yang tergabung di dalam genus Naja adalah ular berbisa dan bisa menyebabkan kematian.
Ular kobra banyak ditemukan di Afrika Selatan dan Asia
Ular ini memiliki taring yang menjadi jalan masuk bisa. Bisa ular kobra bersifat neurotoksin, artinya bisa ular akan menyerang sistem saraf mangsanya dan membuatnya lumpuh.
Bisa ular kobra mematikan karena tidak hanya membuat lumpuh otot-otot pergerakan, namun juga menghambat mangsanya untuk bernapas.
Jika korban segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat, korban bisa mendapatkan pertolongan dengan disuntikan Serum Anti Bisa Ular (SABU). Jika terlambat ditangani, maka bisa ular kobra bisa menyebabkan kematian.
Baca juga: Pria di India Dihukum Seumur Hidup Ganda Karena Bunuh Istri Menggunakan Ular Kobra
Cara menghindari gangguan ular kobra
Ular kobra mungkin ditemukan di pemukiman yang dekat dengan hutan. Ada beberapa penyebab yang bisa mengundang ular kobra mendekati area pemukiman, diantaranya karena ular mencari tempat untuk berlindung atau lebih sejuk, atau bersamaan dengan musim berkembang biak (bertelur).
Ular kobra tidak bisa dihalau dengan menaburkan garam di sekitar rumah seperti kepercayaan yang beredar di masyarakat.