TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun di SDN Pegangsaan Dua 07 Pagi, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (14/12/2021) diwarnai dengan isak tangis para siswa yang ketakutan saat hendak disuntik.
Awalnya para siswa mengikuti prosedur umum vaksinasi seperti pendataan dan pemeriksaan tensi.
Setelahnya itu mereka mengantre untuk proses vaksinasi.
Pada saat itulah kebanyakan dari mereka terlihat ketakutan saat berhadapan dengan jarum suntik.
Bahkan ada yang sampai berteriak karena tidak ingin disuntik vaksin oleh tenaga kesehatan.
Satu diantaranya Sena (8), siswa Kelas 2 SDN Pegangsaan Dua 07 yang sempat menangis histeris karena tidak ingin disuntik.
Wajahnya mendadak merah karena ketakutan.
Baca juga: Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Dimulai di SDN 03 Jatinegara Kaum Jakarta
Sementara sang ibu, Riha (34) berusaha untuk menenangkan sang buah hati.
Ia bahkan harus memeluk anaknya agar tenang hingga akhirnya berhasil disuntik oleh petugas.
Riha menceritakan dirinya harus membujuk sang buah hati supaya mau datang ke sekolah untuk disuntik vaksin. Meski sempat menangis histeris kini Sena sudah disuntik vaksin pertama.
“Saya bujuk kalau nanti (pas disuntik) banyak teman, rame, biar nggak takut. Akhirnya mau, cuman sempat dipegangin (karena nangis),” ujar Riha.
Riha menceritakan sebelumnya pihak sekolah sudah melakukan pendataan terhadap siapa saja siswa yang belum disuntik vaksin Covid-19 untuk mengikuti vaksinasi pada hari ini.
“Sebelumnya sudah didata siapa saja yang belum vaksin. Saya sih senang, ikhtiar semoga pandemi cepat berlalu,” ungkapnya.
Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan vaksinasi bagi anak-anak usia 6-11 tahun tersebut digelar secara serentak di enam kecamatan di Jakarta Utara.
“Total ada sebanyak 204.009 anak usia 6-11 tahun yang menjadi calon penerima vaksin berdasar data Sudin Dukcapil Jakarta Utara,” ungkap Ali.
Menurut Ali, kegiatan vaksinasi sengaja digelar di sekolah agar lebih fokus karena data dari siswa lengkap dan fasilitas juga memadai. Selain itu, orangtua juga bisa mendampingi buah hatinya.
"Nanti akan dilaksanakan di seluruh kelurahan. Masing-masing kelurahan kita kerjakan satu sekolah sampai selesai baru sekolah-sekolah berikutnya," kata Ali. (jhs)