News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Genangan Air di Simpang ITC Fatmawati Cuma Berlangsung 30 Menit, Begini Penampakannya Usai Surut

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Genangan di Simpang ITC Fatmawati yang surut dalam waktu 30 menit, Jumat (17/12/2021).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Genangan air setinggi sekira 60 Cm yang terjadi di simpang ITC Fatmawati, Jakarta Selatan surut dalam waktu 30 menit.

Dari foto yang diunggah akun Instagram @jktinfo, petugas Dinas SDA berseragam biru langsung turun di lokasi.

Akibat genangan ini arus lalu lintas di lokasi sempat tersendat.

Banyak pengendara motor dan mobil terpantau tetap menerobos genangan tersebut.

Belasan petugas PPSU dan Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) telah berada di lokasi.

Selain menangani genangan, petugas juga tampak mengatur lalu lintas di Jalan Haji Nawi.

Baca juga: Diguyur Hujan Deras Jalan Haji Nawi Kebayoran Tergenang, Bulan September Baru Dibangun Sumur Resapan

"Di sini langganan, setiap hujan deras pasti ada genangan," kata seorang petugas Sudin SDA Jakarta Selatan di lokasi.

Jalan Haji Nawi, tepatnya di perempatan ITC Fatmawati, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tergenang air pada Jumat (17/12/2021) sore. (TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

Namun, petugas mengatakan genangan di perempatan ITC Fatmawati akan surut dalam waktu singkat.

"Ini sebentar lagi juga surut kalau hujannya nggak deras lagi. Tergantung hujannya sih," ujar dia.

Ada sumur resapan

Dilansir dari Warta Kota, Senin (27/9/2021), terdapat puluhan titik galian drainase vertikal atau sumur resapan yang tersebar di sepanjang Jalan Haji Nawi, tepatnya mulai dari Simpang ITC Fatmawati hingga SMP Negeri 240 Jakarta.

Proyek tersebut sempat diberitakan mangkrak hingga tidak ada satupun pekerja di lokasi tersebut.

Galian pun terlihat hanya ditutup dengan seng pada sebagian sisinya.

Baca juga: Wagub DKI Jawab Usulan PSI Soal Bentuk Pansus Sumur Resapan 

Akibat adanya penutupan sebagian ruas jalan tersebut, para pengguna jalan yang hendak melintas harus memperlambat laju kendaraannya.

Mereka pun harus bergantian melintas untuk menghindari seng penutup galian proyek yang memicu kemacetan. 

Kondisi tersebut secara langsung dikeluhkan oleh Iqbal salah seorang pengendara roda empat.

Warga Gandaria Selatan itu mengaku kesal karena jalanan kerap kali dilanda kemacetan.

Proyek drainase vertikal di Jalan Haji Nawi, Cilandak, Jakarta Selatan pada Senin (27/9/2021). (ISTIMEWA/Warta Kota)

Alasannya karena seluruh kendaraan, baik dari arah Fatmawati menuju Pondok Indah atau sebaliknya itu harus melintas bergantian.

"Ini kan jalan dua arah, jadi yang dari arah Pondok Indah ke Fatmawati atau sebaliknya itu terhalang plang penutup lubang ini. Jadi bikin macet," keluh Iqbal ditemui di lokasi pada Senin (27/9/2021).

Dirinya berharap agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat segera menuntaskan proyek mangkrak tersebut.

Sehingga proyek tidak tidak mengganggu aktivitas warga.

"Kalau bisa cepet diberesin, jangan dibiarin mangkrak kayak gini yang ganggu lalu lintas. Apalagi sekarang jalanan udah mulai rame setelah ada pelonggaran PPKM," ungkapnya.

Terkait hal tersebut, Kepala Bidang Geologi, Konservasi Air Baku dan Penyediaan Air Bersih Dinas SDA DKI Jakarta Ahmad Saipul mengaku akan segera menindaklanjuti keluhan masyarakat.

Dirinya menegaskan pihaknya akan segera merapikan proyek yang ditargetkan selesai pada hari ini, Senin (27/9/2021).

"Sudah kita kerjakan, hari ini (kemarin) langsung saya beresin. Penutup proyek langsung diambil, target hari ini selesai," kata Saipul.

Dikatakan Saipul, Dinas SDA rencananya akan membangun drainase vertikal di lokasi tersebut untuk menanggulangi genangan di kawasan Jalan Haji Nawi.

Baca juga: PSI Usul Bikin Pansus Sumur Resapan, PDI-P: Ngapain?

hanya saja, lantaran kondisi lalu lintas yang sudah mulai ramai di sepanjang Jalan Haji Nawi, pihaknya mengalihkan pengerjaan proyek drainase vertikal ke dalam pemukiman.

"Sekarang tidak lanjut, kita tahan dulu karena lalin (lalu lintas) cukup padat. Traffic sampai 24 jam, bahkan malam masih ramai," ujarnya.

Saipul sendiri tidak dapat menjelaskan sampai kapan proyek tersebut akan kembali dikerjakan.

Ia menyebut, pengerjaan akan dilanjutkan merujuk situasi lalu lintas di Jalan Haji Nawi.

"Kita lihat situasional, yang penting di dalam pemukiman. Soalnya kalau metode kerja antara galian dan beton harus matching (sesuai) sehingga tidak ada yang delay (terlambat)," ungkap Saipul.

"Jangan sampai udah gali, barang material terlalu lama, lalu lintas jadi terganggu," tutupnya. (Tribunjakarta/WartaKota)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini