TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gojek Indonesia menonaktifkan driver Gocar yang diduga memerkosa seorang perawat yang menjadi penumpangnya.
Senior Vice President Corporate Affairs Gojek Indonesia Rubi Purnomo mengatakan perusahaan telah menonaktifkan driver yang tidak diungkap identitasnya itu untuk keperluan penyelidikan.
"Sejak dilaporkan, akun oknum tersebut telah segera dinonaktifkan," kata Rubi melalui keterangan tertulis, Sabtu (18/12/2021).
Menurut Rubi, Gojek Indonesia tengah berkoordinasi dengan kepolisian dan perwakilan pihak korban untuk mengusut tuntas dugaan pemerkosaan itu.
"Saat ini kami sedang berkoordinasi intensif dengan pihak berwajib, serta perwakilan korban untuk segera mengusut kasus ini," ujar Rubi.
Baca juga: Bisakah Pelaku Rudapaksa Anak Diputus Hukuman Mati? Ini Tanggapan Advokat
Gojek Indonesia, kata Rubi, mengutuk keras dugaan pemerkosaan oleh driver Gocar yang terjadi pada 16 Desember 2021 tersebut.
"Kami mengutuk dugaan terjadinya kekerasan seksual terhadap salah seorang pelanggan kami oleh oknum mitra driver yang terjadi pada 16 Desember 2021," ucap Rubi.
Dugaan pemerkosaan itu diketahui setelah Ammarai Healthcare Assistance, tempat kerja korban, menyampaikan peristiwa yang dialami salah satu perawatnya melalui akun Twitter @ammarai_hc.
"Perawat kami mengalami pemerkosaan oleh mitra Gocar," demikian twit dikutip dari Twitter @ammarai_h, Sabtu (18/12/2021).
Pihak Ammarai mengaku sudah melaporkan dugaan pemerkosaan tersebut ke perusahaan Gojek. Pihak Ammarai berharap laporan tersebut ditindaklanjuti dan pelaku segera ditangkap.
"Kami sudah lapor dgn No pelaporan: 92760963 tapi belum direspon selayaknya. Mohon diproses segera untuk dicari pelaku, agar segera ditangkap dan tidak menimbulkan korban lainnya," tulis Ammarai.
Polres Metro Jakarta Selatan kemudian jemput bola mengusut kasus tersebut.
"Kami akan melakukan pengusutan tuntas dan jemput bola terkait kasus tersebut," ujar Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Ridwan R Soplanit saat dikonfirmasi, Sabtu.
Menurut Ridwan, penyidik tengah menelusuri informasi dugaan pemerkosaan oleh sopir taksi online yang viral di media sosial tersebut.
Berdasarkan informasi yang didapatkan penyidik, kata Ridwan, korban merupakan seorang perawat di salah satu klinik.
"Kami dapat informasi dia (korban) ada di satu klinik atau rumah sakit. Kami lagi cek dahulu ya," kata Ridwan.
Korban juga diketahui belum membuat laporan resmi ke kepolisian terkait peristiwa yang dialaminya.
"Dari hasil penelusuran kami, sejauh ini korban belum melakukan pelaporan ke polisi," pungkas Ridwan.