TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik menyebutkan keputusan penyelenggara Formula E di Ancol, dalam hal ini perseroan daerah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) sudah melalui kajian yang matang.
Pernyataan Taufik itu menyikapi kritikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) soal lintasan Formula E di Ancol, Jakarta Utara, yang ternyata adalah bekas galian lumpur.
“Kan sudah ada konsultannya, ini baru lumpur. Loh laut diuruk saja bisa keras (lapisan tanahnya),” kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik pada Jumat (31/12/2021) malam.
Taufik menilai, tidak ada masalah dengan lahan lintasan balap yang dibangun di atas galian lumpur.
Dia menyebut, kediamannya di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara juga bekas galian lumpur, namun sampai sekarang masih berdiri tegak.
“Keputusan itu sudah ada studi lewat konsultan internasional, mereka (panitia) juga nggak mau gagal,” ujar Taufik dari Fraksi Gerindra ini.
Baca juga: Sandiaga Uno Buka Suara Soal Formula E Digelar di Ancol
Menurut Taufik, keputusan panitia memilih Ancol sebagai lokasi lintasan Formula E juga sudah tepat.
Pada tahun 1970-an, Ancol memiliki sirkuit otomotif pertama di Indonesia, namun pada 1992 ditutup karena dianggap mengganggu kenyamanan warga sehingga dipindah ke kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.
“Kalau kita pahami, Ancol itu dulu ada sirkuit tapi hilang, dan kemudian dimunculkan sirkuit baru (Formula E) dan saya kira itu akan menambah pariwisata Ancol,” jelas Taufik.
Sebagai Ibu Kota Negara RI, kata Taufik, Jakarta harusnya dibanjiri event-event berskala nasional hingga internasional.
Keberadaan event tersebut akan menimbulkan kepercayaan dunia kepada Indonesia, sehingga mereka mau menanamkan modalnya di Tanah Air.
“Saya sudah mendengar bahwa dalam Formula E nanti sudah ada 1.000 orang yang akan datang, dari kru, mekanik dan sebagainya,” katanya.
“Saya juga sudah berdiskusi dengan Jakpro bahwa sirkuit di Ancol itu baik, dan Ancol itu dulu populer karena ada sirkuit. Zaman dulu Ancol ada arena balapan, saya tahu karena saya orang Tanjung Priok,” lanjutnya.
Baca juga: Komentari Trek Formula E Dibangun di Bekas Pembuangan Lumpur, PSI: Mending Bikin Lomba Tangkap Belut
Atas pengalaman itu, Taufik mengusulkan agar pembangunan lintasan Formula E di sana menjadi sirkuit permanen.