News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ayah dan Anak Ditemukan Tewas Berpelukan dalam Kebakaran Bengkel di Jakarta Selatan

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bengkel di Jalan Bangka XI, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dipasang garis polisi, Senin (3/1/2022) setelah mengalami kebakaran.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebakaran hebat melanda sebuah bengkel motor di Jalan Bangka XI, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (2/1/2022) pagi.

Kebakaran tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

Kedua korban tewas itu merupakan ayah dan anak yaitu Muhidin (50) dan Mawar (20).

Tetangga korban, Anton (31), mengungkap adanya gelagat tak biasa dari Muhidin tiga hari sebelum terjadi kebakaran.

Ia menyebut tatapan Muhidin tampak kosong dan hanya melamun ketika disapa di depan bengkel motornya.

"Memang 3 hari yang lalu itu saya sempat ke bengkel dia buat tambah angin ban motor pagi-pagi. Terus saya lihat dia kayak kosong, melamun saja. Saya tanya ngelamun aja Beh, dia cuma senyum," kata Anton di lokasi, Senin (3/1/2022).

Baca juga: Kebakaran di Tebet, Saksi Mata Melihat 2 Orang Naik Motor Lempar Benda Penyulut Api

Di hari yang sama, lanjut Anton, Muhidin juga sempat mengeluh kepanasan.

Padahal, Anton berujar saat itu hari masih pagi dan matahari belum terik.

"Sama bilang hawanya panas ini hari. Padahal kan masih pagi, masih jam 07.00, jam 08.00 dia bilang hawanya panas," ujarnya.

Pada Sabtu (1/1/2022) atau sehari sebelum kebakaran, Anton mengaku sempat menyapa Muhidin.

Hanya saja, menurut dia, Muhidin seperti orang yang tidak mengenalnya.

Anton tidak terlalu mempermasalahkannya. Sebab, ia berpikir Muhidin sedang sibuk dan tidak mendengar ketika disapa.

"Soalnya kalau ketemu biasanya sih nyapa, nah hari kemarin itu ketemu dia jalan aja kayak yang enggak kenal. Tapi saya biarin saja lah, mungkin almarhum lagi sibuk juga makanya acuhin saya," kata Anton.

Di mata Anton, Muhidin termasuk sosok yang taat beribadah. Ia sering kali menjumpai Muhidin di masjid di kawasan tersebut.

"Dia orangnya baik, rajin juga ke masjid. Makanya agak ngenes aja lihat dia meninggal dengan kayak gitu," ujar Anton.

Dalam peristiwa kebakaran ini, Muhidin dan anak perempuannya, Mawar (20), ditemukan tewas dalam kondisi berpelukan.

Anton menceritakan, kebakaran bermula ketika Muhidin sedang menambal ban motor sekitar pukul 06.30 WIB.

Saat itu, Muhidin dibantu anak lelakinya bernama Angga. Muhidin diketahui menambal ban sambil merokok.

"Awalnya bapaknya lagi nambal ban, terus anaknya (Angga) lagi nuangin bensin. Dengan space yang segini (kecil), mungkin terlalu dekat, jadi (bara rokok) kena anginnya buat bensin itu kan bisa kena anginnya," kata Anton.

Api dengan cepat membesar dan membakar hampir seluruh area bengkel Muhidin.

Menurut Anton, Angga sempat menendang jerigen yang berisi bensin ke luar bengkel agar api tidak semakin membesar.

"Pas kebakaran itu, anak laki-lakinya (Angga) coba buat nendang jerigen bensin ke jalan, maksudnya biar kebakarnya enhgak di dalam bengkel. Nah, Angga ini berhasil keluar sama bapaknya," ungkap dia.

Namun, Muhidin ingat anak perempuannya, Mawar, masih terbaring di dalam kamar.

Sebagai ayah, tanpa pikir panjang Muhidin langsung menerobos kobaran api untuk menyelamatkan putrinya.

"Mungkin karena naluri orangtua ya, melihat anak ceweknya masih terjebak itu dia masuk enggak peduli sama api, pokoknya dia masuk," ujar Anton.

"Anak perempuannya di dalam, kabarnya lagi sakit. Belum jelas sih," tambahnya.

Angga dan Anton sempat melarang Muhidin untuk masuk. Namun, Muhidin mengabaikannya dan tetap menerobos kobaran api.

"Dia lari masuk buat selamatkan anaknya. Di dalam itu enggak ada akses keluar. Jadi terjebaklah mereka berdua di dalam," tutur Anton.

Pada akhirnya, Muhidin dan Mawar ditemukan meninggal dunia di dalam bengkel yang terbakar dengan kondisi berpelukan.

Pantauan TribunJakarta.com pada Senin (3/1/2022), bengkel yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) dipasang garis polisi.

Garis polisi itu membentang sepanjang sekitar 10 meter di area bengkel dan sekitarnya yang terdampak kebakaran.

Bangunan bengkel yang terbakar tampak sudah rata dengan tanah. Hanya tersisa puing-puing sisa kebakaran.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Gelagat Tak Biasa Korban Kebakaran di Mampang yang Ditemukan Tewas Berpelukan dengan Sang Anak

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini