"Ya silakan saja. Jadi, semua program yang disusun oleh Pemrov DKI Jakarta bersama DPRD. Anggota DPRD tugasnya mengawasi. Jadi, tidak ada yang salah kalau memang ngecek lokasi," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (6/1/2022).
Baca juga: Wakil Wali Kota Bekasi Bongkar Komunikasi dan Aktivitas Terakhir Bersama Rahmat Effendi
Meski sempat diwarnai dengan aksi 'terperosok' di lumpur, Ariza meyakini pengawasan pengerjaan sirkuit Formula E bisa dilakukan oleh masyarakat.
Sehingga apa yang diragukan oleh mantan vokalis Nidji itu dapat dibuktikan dengan rampungnya sirkuit Formula E pada April 2022 mendatang.
"Jangankan anggota DPRD, masyarakat saja boleh ya melakukan pengawasan pengecekan, hak warga," ungkapnya.
Aktivis 98 Berkomentar
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) disindir lebih cocok menjadi komedian dibanding pimpinan partai politik (parpol).
Hal ini menyusul sikap Giring yang terkesan melakukan sensasi dengan mendatangi lokasi yang dianggap sebagai calon lintasan Formula E yang digelar pada Juni 2024.
Hal itu diungkapkan Aktivis 98, Agung Nugroho.
Kata Agung, apa yang dilakukan Giring sangat lucu, karena sebagai pimpinan parpol, dia justru meluangkan waktu dan tenaganya untuk meninjau calon lintasan Formula E.
“Seharusnya persoalan ini bisa dilakukan oleh kepala bidang atau departemen di struktur partainya. Ini menunjukan bahwa PSI miskin sumber daya manusia,” kata Agung berdasarkan keterangannya, Kamis (6/1/2022).
Baca juga: Anggaran Karangan Bunga Rp 1,1 Miliar, Respons Ketua DPRD hingga OTT Wali Kota Bekasi
Agung melanjutkan, saat mendatangi lokasi yang diduga untuk sirkuit formula E, Giring dalam vlog nya lebih mengarah pada black campaign (kampanye hitam) terhadap persiapan Formula E ketimbang mengungkap data secara ilmiah.
Dalam video itu, Giring juga mengaku terperosok ke dalam lumpur sehingga perlu dibantu rekannya.
“Jadi lebih cocok jadi komedian ketimbang ketum Parpol,” ujar Agung yang juga menjadi Ketua Umum Organisasi Rekan Indonesia ini.
Agung menambahkan, Giring juga terkesan tidak memiliki data valid terkait progres penyelenggaraan Formula E.