TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha malah terperosok di lumpur saat meninjau lahan yang menjadi calon sirkuit Formula E di kawasan Ancol pada Rabu (5/1/2022).
Kejadian itu terjadi saat Giring mendatangi lokasi sirkuit Formula E di Ancol sembari membuat vlog video.
Video kedatangan Giring di lahan calon Sirkuit Formual E itu pun diunggah di akun Twitter pribadinya.
"Tadi pagi sidak ke Lokasi Formula E. Ya, beginilah kiranya proyek uang rakyat 2,3 T itu. Pembangunan jalur balapan terlihat dihiasi lumpur yang "mengisap". Tak ada pekerja, yang ada hanya kambing yang berbaris. Miris. Kejar tayang tinggal 5 bulan lagi dengan kondisi begini?," cuitnya pada Rabu (5/1/2022) kemarin.
Baca juga: Respons Ridwan Kamil, Crazy Rich Tanjung Priok dan Vicky Prasetyo Soal OTT Wali Kota Bekasi
Dalam video berdurasi 1.58 detik itu langsung menyorot suasana di sekitar sirkuit dengan pemandangan gerombolan kambing.
Melihat hal ini, Giring meragukan pengerjaan trek ini bakal selesai pada April 2022 mendatang, termasuk meragukan ajang balap mobil listrik bertaraf Internasional ini terselenggara pada 4 Juni 2022 mendatang.
"Benar-benar belum siap. Rasanya mustahil Juni nanti sudah bisa dipakai dengan layak. Jelas event ini memang bermasalah dalam semua hal,” katanya dalam keterangan tertulis yang dikutip TribunJakarta.com, Kamis (6/1/2022).
Video pun berlanjut, ia mengitari lokasi sirkuit sambil asik berkomentar pedas era kepemimpinan Anies.
Namun, tepat di menit 1.16 detik ia justru berteriak minta tolong lantaran kakinya terjeblos.
"Gua ga habis pikir uang warga Jakarta dihambur-hamburkan begini. Proyek ambisius buat nyapres ini semoga tidak merugikan uang pajak. Ya allah ya Allah kaki gua nyangkut lagi. Tolong dong. Gila nih tanahnya lembek abis kayak begini bisa jadi sirkuit apa ngga nih, haduh," paparnya.
Wakil Gubernur DKI Bersuara
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara soal inspeksi mendadak (sidak) Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha Djumaryo ke lahan calon sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Ahmad Riza kembali mengatakan, semua program Pemprov DKI Jakarta, termasuk Formula E Jakarta yang akan dihelat pada 4 Juni 2022, telah disusun bersama DPRD DKI Jakarta.
Sehingga kedatangan Ketum PSI untuk melihat langsung kondisi calon sirkuit Formula E di Ancol adalah bukan perkara besar.
"Ya silakan saja. Jadi, semua program yang disusun oleh Pemrov DKI Jakarta bersama DPRD. Anggota DPRD tugasnya mengawasi. Jadi, tidak ada yang salah kalau memang ngecek lokasi," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (6/1/2022).
Baca juga: Wakil Wali Kota Bekasi Bongkar Komunikasi dan Aktivitas Terakhir Bersama Rahmat Effendi
Meski sempat diwarnai dengan aksi 'terperosok' di lumpur, Ariza meyakini pengawasan pengerjaan sirkuit Formula E bisa dilakukan oleh masyarakat.
Sehingga apa yang diragukan oleh mantan vokalis Nidji itu dapat dibuktikan dengan rampungnya sirkuit Formula E pada April 2022 mendatang.
"Jangankan anggota DPRD, masyarakat saja boleh ya melakukan pengawasan pengecekan, hak warga," ungkapnya.
Aktivis 98 Berkomentar
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) disindir lebih cocok menjadi komedian dibanding pimpinan partai politik (parpol).
Hal ini menyusul sikap Giring yang terkesan melakukan sensasi dengan mendatangi lokasi yang dianggap sebagai calon lintasan Formula E yang digelar pada Juni 2024.
Hal itu diungkapkan Aktivis 98, Agung Nugroho.
Kata Agung, apa yang dilakukan Giring sangat lucu, karena sebagai pimpinan parpol, dia justru meluangkan waktu dan tenaganya untuk meninjau calon lintasan Formula E.
“Seharusnya persoalan ini bisa dilakukan oleh kepala bidang atau departemen di struktur partainya. Ini menunjukan bahwa PSI miskin sumber daya manusia,” kata Agung berdasarkan keterangannya, Kamis (6/1/2022).
Baca juga: Anggaran Karangan Bunga Rp 1,1 Miliar, Respons Ketua DPRD hingga OTT Wali Kota Bekasi
Agung melanjutkan, saat mendatangi lokasi yang diduga untuk sirkuit formula E, Giring dalam vlog nya lebih mengarah pada black campaign (kampanye hitam) terhadap persiapan Formula E ketimbang mengungkap data secara ilmiah.
Dalam video itu, Giring juga mengaku terperosok ke dalam lumpur sehingga perlu dibantu rekannya.
“Jadi lebih cocok jadi komedian ketimbang ketum Parpol,” ujar Agung yang juga menjadi Ketua Umum Organisasi Rekan Indonesia ini.
Agung menambahkan, Giring juga terkesan tidak memiliki data valid terkait progres penyelenggaraan Formula E.
Hal ini terlihat ketika Giring menyebut bahwa lokasi tersebut masih berupa tanah berumput dan kambing-kambing berkeliaran.
“Hal ini lucu Giring bilang begitu, karena tender saja baru dimulai dan pengerjaan sirkuit baru bulan Februari 2022,” ungkapnya.
Selain itu, Giring sebagai ketua umum parpol dianggap tidak memiliki pengetahuan sedikitpun tentang objek yang dia kritik. Terbukti Giring tidak paham sama sekali bahwa pembangunan sirkuit itu tidak butuh waktu lama.
Dia menyarankan, sebelum membuat vlog seharusnya Giring bisa bertanya dulu kepada panitia terkait pembangunan lintasan supaya memiliki data yang benar dan valid.
Baca juga: DKI PPKM Level 2, Anies Minta Warga Tingkatkan Kewaspadaan, Keterisian BOR dan ICU Mulai Naik
Seandainya benar di Ancol penyelenggaraan Formula E, kata dia, bisa saja memang tidak ada pembangunan sirkuit baru namun hanya overlay (penambahan tebal lapis) jalan saja.
Sedangkan untuk pemasangan dinding pengamanan dengan sistem blok modular sehari semalam bisa selesai dikerjakan.
Untuk lain-lain seperti pitlane, paddock, tribun dapat dikerjakan pararel.
“Giring harusnya pakai logika, bagaimana mungkin Formula E di Jakarta bisa disetujui FIA jika tidak masuk akal? Apa Giring lebih cerdas dari tim ahli FIA, saya rasa tidak,” ucapnya.
Direktur Eksekutif Jakarta Monitoring Network (JMN) Berkomentar
Sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), seharusnya Giring Ganesha fokus pada persoalan nasional, bukan skala daerah.
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Jakarta Monitoring Network (JMN) Ahmad Sulhy di Jakarta, Kamis (6/1/2022).
Sulhy mengatakan, untuk persoalan daerah, sebaiknya Giring menugaskan anggota legislatornya yang duduk di Parlemen Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
“Lebih baik Giring mengarahkan partainya untuk lebih memberikan ide dan gagasan yang bernilai solusi ketimbang merecoki kinerja kepemimpinan Gubernur (Anies Baswedan),” kata Sulhy pada Kamis.
“Lagian masih ada 33 provinsi lainnya serta Kementerian yang memerlukan peran partai politik sebagai pengawal dan pengawasan,” lanjutnya.
Menurut Sulhy, sikap Giring yang selalu mencecar kebijakan Anies justru menunjukkan partainya hanya berada di seputar Jakarta saja.
Harusnya Giring mengkonsolidasikan para kader PSI di seluruh Indonesia untuk mengkritik seluruh pemerintahan daerah yang ada.
“PSI perlu mencontoh parpol lain, di mana peran pengawasan tingkat provinsi diserahkan dan dipercayakan kepada anggota dewannya. Kalau begini, terkesan hanya mendompleng popularitas Gubernur demi meningkatkan elektabilitas parpolnya saja,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Sulhy meyakini penentuan lokasi sirkuit di Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara telah ditentukan secara matang.
Apalagi pihak penyelenggara dalam hal ini perseroan daerah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) melibatkan lembaga Formula E Operations (FEO) ketika menentukan lintasan balap.
“Berkenaan biaya penyelenggaraan Formula E akan memanfaatkan dana dari sponsor. Jadi kita jangan terburu-buru menghakimi Formula E akan gagal,” ucapnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)